BIN Sinyalir ISIS Ada di Belakang Aksi Pengeboman dan Penembakan di Jakarta

Polisi Anti Teror Densus 88 menyisir di lokasi pengeboman di jalan Thamrin, Jakarta, 14 Januari 2016 (Foto: VOA/Andylala)

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso di kompleks Istana Kepresidenan memastikan pelaku teror bom dan penembakan di Jalan Muhammad Husni Thamrin adalah berasal dari kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS).

Seorang pelaku teror penembakan dan pengeboman di perempatan Jalan Muhamad Husni Thamrin meledakan diri saat melakukan penembakan kearah aparat polisi. Tujuh orang tewas beberapa lainnya terluka, setelah ledakan bom dan baku tembak terjadi di perempatan Jalan Muhammad Husni Thamrin dan Jalan Wahid Hasyim Kamis (14/1).

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/1) memastikan pelaku teror bom dan penembakan di Jalan Muhammad Husni Thamrin adalah berasal dari kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS). "Ya. Sangat mungkin itu dari ISIS. Bisa juga mantan atau simpatisan ISIS yang baru pulang dari Suriah" ujarnya.

BIN lanjut Sutiyoso sebelumnya sudah mengidentifikasi saat kelompok ISIS mengeluarkan ancaman resmi kepada pemerintah Indonesia pada Desember 2015 lalu. Namun memang belum diketahui lokasi aksi teror yang akan dilakukan oleh kelompok ISIS ini.

"(Ancaman dari ISIS) Itu kan kita sering bicarakan. Tapi sekali lagi kan kita tidak tahu kapan waktunya (serangan teror itu)," tambahnya lagi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol M Iqbal dalam keterangan persnya menjelaskan, insiden bermula sekitar jam 10.40 WIB, di mana pelaku menyasar pos polisi yang berada di perempatan Plaza Sarinah dan Gedung Badan Pengawas Pemilu. Penyerangan ditujukan ke sebuah pos polisi yang berada di depan gedung Sarinah.

Akibat serangan tersebut, satu petugas kepolisian mengalami luka berat. Selanjutnya, pelaku menyasar gedung Theater Jakarta, atau Skyline Building yang berada di seberang Plaza Sarinah.

Kesaksian Warga Masyarakat

Sementara itu dalam kesaksiannya, Budi (35 tahun), seorang pekerja di daerah Jalan Wahid Hasyim Jakarta kepada VOA menuturkan, serangan teror itu tidak hanya dilakukan dengan meledakan bom, tetapi juga melakukan penembakan kearah kerumunan warga.

"Ledakan pertama pos itu kan, ledakan kedua pos polisi, itu kan Starbuck hancur. Warga kumpul, lalu dia tembakan senjata ke arah warga der..der…. Trus dia mundur sambil teriak tembak..tembak. Kebetulan polisi (saat kejadian) tidak ada yang bawa senjata, bubar semua. Nah makin jadi (pelaku penembakan), makin beringas dia, trus kemudian melempar granat." tutur Budi.

Para pelaku selain melakukan penembakan ke kerumunan warga, juga menembak aparat kepolisian yang ada di lokasi. Salah seorang pelaku menurut Budi, meledakan diri setelah melakukan penembakan.

"Polisi merapat dari sana pakai mobil dari sana (Jl KH Wahid Hasyim dekat kawasan Sabang), dari sini satu (Jl Wahid Hasyim arah Tanah Abang) lalu terjadi baku tembak. Lalu pelaku lempar granat lagi. Dan granat lagi yang ketiga. Dan terakhir ada ledakan besar, keliatannya pelaku meledakan diri" Budi menjelaskan lebih lanjut

Peristiwa ledakan bom dan rentetan kontak tembak yang dilakukan pelaku teror dengan aparat polisi, membuat panik warga yang ada di sekitar lokasi kejadian. Sulis (45 tahun) pengendara motor transportasi umum ojeg kepada VOA mengaku sangat takut dan khawatir karena saat kejadian Sulis sedang membawa penumpang.

"Wah saya pak, pas meledak tadi, itu kalau maju dikit kena saya.. Tiba-tiba dari sana (Starbucks) keluar tembakan akhirnya mencar semua. Teroris nembakin warga" Sulis menjelaskan pengalamannya dilokasi saat peristiwa terjadi.

Daftar Korban

Dari informasi yang diterima VOA, jenazah dari tujuh korban tewas peristiwa ini dibawa ke rumah sakit Polri Kramat Jati. Sementara itu lima korban luka dilarikan ke Instansi Gawat Darurat Rumah Sakit Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Berikut adalah daftar korban bom Sarinah :


1.Chairil (21), warga Grogol, Jakarta Barat. Menderita sobek di bagian punggung dan jari tangan;

2. Aiptu Budiyono, Anggota Polres Jakarta Pusat. Tertembak di bagian dada sebelah kanan dan perut;


3. Aiptu Dody Maryadi (49), Dirlantas Polda PMJ. Tertembak di bagian perut.

4. Johannes Antonius Maria, warga negara Belanda, beralamat di Jalan Nangka, Jakarta Selatan. Menderita luka-luka;


5. Angun (24), warga Condet, Jakarta Timur. Kaki sebelah kanan terkena ledakan.

Presiden Joko Widodo yang sedang melakukan kunjungan kerja di Cirebon dan Majalengka Jawa Barat segera kembali ke Jakarta dan mengumpulkan jajaran menteri terkait seperti Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti, untuk melakukan rapat terbatas bidang keamanan yang khusus membahas peristiwa ini. (aw/as)