Bertemu di Vatikan, Megawati: Paus Minta Indonesia Terus Jaga Kerukunan Hidup Beragama

Paus Fransiskus di Vatikan (foto: dok).

Paus Fransiskus menyerukan untuk terus menjaga kerukunan hidup beragama di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia, yang juga Ketua Umum PDI-Perjuangan, di Istana Apostolik, Vatikan, hari Senin (18/12).

“Ketika saya bertemu dengan rombongan, memang beliau (Paus.red) meminta untuk apa yang terjadi di Indonesia dalam kehidupan kerukunan beragama agar diteruskan,” ujar Megawati seusai pertemuannya dengan Paus.

Dalam pertemuan tertutup selama kurang lebih 15 menit itu, Megawati dan Paus Fransiskus membahas sejumlah hal yang menjadi perhatian dunia, antara lain perhatian serius Indonesia pada upaya menjaga perdamaian dunia, toleransi dan kerukunan umat beragama, dan perubahan iklim.

Secara khusus Paus memberikan dua buku berjudul Laudato Si’ dan Laudato Deum, yang merupakan buah pemikirannya mengenai lingkungan hidup dan perubahan iklim. Sementara Megawati memberikan stola khusus dari batik tulis sebagai kenang-kenangan bagi Paus, yang pada hari Minggu (17/12) baru merayakan ulang tahun yang ke-87.

Duta Besar RI untuk Takhta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono ikut mendampingi audiensi pribadi Megawati dengan Paus. Hadir pula Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, dan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. Sementara anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci Vatikan, Romo Markus Solo Kewuta SVD berkesempatan menjadi penerjemah dalam pertemuan Paus Fransiskus dengan Megawati dan rombongan.

Dipilih Jadi Salah Satu Juri Zayed Award 2024

Kehadiran Megawati Soekarnoputri di Roma dan Vatikan adalah atas undangan Panitia Zayed Award for Human Fraternity 2024, dalam kapasitas sebagai salah satu dari enam juri Zayed Award 2024. Pemberian anugrah Zayed Award ini dilakukan untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar pada kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai. Anggota-anggota dewan juri Zayed Award 2024 dipilih karena komitmen mereka pada pelayanan sosial di seluruh penjuru dunia dan upaya hidup berdampingan secara damai.

Sebelum melangsungkan audiensi pribadi, Megawati juga mengikuti audiensi antara Paus dan para juri Zayed Award for Human Fraternity 2024.

Zayed Award digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang berkontribusi besar terhadap kemajuan peradaban manusia dan hidup berdampingan secara damai.

Selain Megawati Soekarnoputri, lima juri Jayed Award 2024 lainnya adalah Kardinal Leonardo Sandri (Prefect Emeritus of the Holy See Dicastery for Oriental Churches), Rebeca Grynspan Mayufis (Secretary General of the United Nation Conference on Trade and Development/UNTAC), Rabbi Abraham Cooper (Chair of the US Commission on International Religious Freedom), Irina Bokova (Mantan Director General of UNESCO), dan Mohamed Abdelsalam (Secretary General of Zayed Award for Human Fraternity and Secretary General of the Muslim Council of Elders).

Zayed Award for Human Fraternity didirikan pada 4 Februari 2019 sebagai kelanjutan dari pertemuan antara Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb dengan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab yang menghasilkan Deklarasi Abu Dhabi yang disebut Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan. [em/jm]