Banjir Ganggu Kilang Amerika, Harga Minyak Mentah Turun

Tangki minyak mentah yang rusak akibat Badai Harvey dekat Seadrift, Texas, 26 August 2017.

Harga minyak mentah turun hari Rabu (30/8), namun harga bensin melonjak ke level tertinggi sejak pertengahan 2015 karena kerusakan akibat banjir dan badai Harvey menggangu operasi dari seperempat kilang di Amerika, Reuters melaporkan. Permintaan untuk minyak mentah turun, namun kekuatiran akan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) meningkat.

Badai Harvey telah menimbulkan banjir yang meluas ke seluruh pesisir Texas, termasuk Houston. Sekarang badai tersebut bergerak ke arah Louisiana di mana diperkirakan akan terjadi banjir yang lebih besar.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent oil, harga acuan internasional untuk perdagangan minyak, turun 43 sen menjadi 51,57 dolar per barel pada pukul 1017 GMT. Kontrak berjangka minyak mentah Amerika, West Texas Intermediate turun 25 sen menjadi to 46,19 dolar per barel.

Di pasar produk-produk olahan minyak, pergerakan harga lebih dramatis. Kontrak berjangka untuk bensin Amerika naik 2.8 persen menjadi 1,8339 dolar per galon. Harga bensin sempat menyentuh 1,8422 dolar per galon, tertinggi sejak Juli 2015.

“Hingga 29 Agustus, kami memperkirakan produksi kilang minyak AS yang terhenti adalah 4,1 juta bph; ini sekitar 23 persen dari total produksi pengilangan Amerika,” Goldman Sachs mengatakan dalam catatannya.

Golman Sach juga mengatakan sekitar 1,4 juta bph minyak mentah atau setara dengan 15 persen dari total produksi Amerik, terganggu. Menurut Pusat Badai Nasional, 24 jam berikutnya masih masa-masa berbahaya.

Motiva, kilang terbesar di Amerika Serikat, yang memiliki kilang berkapasitas 603.000 bph di Port Arthur, Texas menghentikan operasi kilang hari Selasa malam (29/8) karena banjir.

“Banjir yang parah karena badai tropis Harvey mempengaruhi kapasitas kilang dan berdampak pada permintaan minyak mentah,” kata Bank ANZ.

Perusahaan minyak Perancis, Total juga sudah mengurangi setengah produksi di kilangnya yang memiliki kapasitas 225.000 bph di Port Arthur untuk mempersiapkan banjir dan hujan yang lebih buruk.Mengoperasikan kembali kilang-kilang ini dalam kondisi yang baik, bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu.[fw/au]