AS: Rusia Harus Hentikan Peningkatan Kekerasan di Ukraina

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB (2/1). (AP/Richard Drew)

Para pemantau Eropa melaporkan lebih dari 10 ribu ledakan di kawasan timur Donetsk selama lebih dari 24 jam, jumlah terbanyak yang pernah dicatat.

Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB hari Kamis (2/2) mengecam “tindakan-tindakan agresif” Rusia di Ukraina timur dan memperingatkan Rusia bahwa sanksi-sanksi Amerika yang diberlakukan setelah aneksasinya terhadap Krimea akan tetap berlaku sampai semenanjung itu dikembalikan ke Ukraina.

Nikki Haley mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa “situasi gawat di Ukraina timur menuntut kutukan keras terhadap tindakan-tindakan Rusia”.

Vitaly Churkin, Duta Besar Rusia untuk PBB menyalahkan Ukraina atas peningkatan kekerasan dengan mengatakan Ukraina “dengan panik mengupayakan sebuah penyelesaian militer bagi konflik itu”.

Pemimpin politik PBB telah mengimbau masyarakat internasional untuk membantu menghidupkan kembali perundingan damai antara pemerintah Ukraina dan separatis yang didukung Rusia untuk mencegah krisis yang berlangsung sekarang meningkat.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB Jeffrey Feltman hari Kamis mengatakan kepada DK bahwa sejak 7 Januari dan khususnya dalam beberapa hari terakhir ada “peningkatan berbahaya konflik itu” antara pemerintah dan pasukan pemberontak di Ukraina timur.

Ia mengatakan para pemantau Eropa hari Rabu melaporkan lebih dari 10 ribu ledakan di kawasan timur Donetsk selama lebih dari 24 jam, jumlah terbanyak yang pernah dicatat. [my/al]