AS Bertekad Evakuasi Warganya di Afghanistan Hingga Detik Terakhir

Upaya evakuasi di bandara internasional Hamid Karzai di Kabul akan terus dilakukan hingga detik-detik terakhir tenggat 31 Agustus 2021.

Amerika berjanji akan terus membantu mengevakuasi warga Amerika dan Afghanistan yang rentan dari Kabul sampai detik terakhir, meskipun ancaman terus berlanjut ke bandara, termasuk serangan roket semalam yang diklaim dilakukan oleh cabang ISIS di Afghanistan.

Pejabat Pentagon Senin (30/8) mengatakan tidak berniat menghentikan apa yang digambarkan sebagai pengangkutan udara terbesar yang pernah dilakukan militer AS bahkan menjelang tenggat waktu 31 Agustus untuk penarikan militer dari Afghanistan yang sekarang diukur bukan lagi dalam hitungan hari, tetapi jam.

“Kita masih mampu mengevakuasi dan menerbangkan mereka sampai detik terakhir,” kata Mayjen Angkatan Darat William “Hank” Taylor, wakil direktur operasi regional untuk Kepala Staf Gabungan, kepada wartawan.

BACA JUGA: Upaya Evakuasi AS ‘Tidak Terganggu’ oleh Serangan Roket di Bandara Kabul

“Bandara akan tetap beroperasi melalui penerbangan terakhir kita,” kata juru bicara Pentagon John Kirby menambahkan, dengan mengatakan para perencana militer “telah menyusun metode terkoordinasi yang sangat hati-hati untuk menyelesaikan penarikan ini dengan aman.”

Gedung Putih dan Pentagon Senin pagi mengatakan, total 116.700 orang, termasuk lebih dari 5.000 warga Amerika, telah dievakuasi setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada awal Agustus.

Para pejabat mengatakan jumlah itu termasuk 1.200 orang lainnya yang diterbangkan dengan 26 penerbangan militer AS dan dua penerbangan koalisi selama 24 jam terakhir.

Para pejabat juga mengatakan tidak ada gangguan pada penerbangan terbaru meskipun ada serangan roket semalam di bandara.

Para pejabat pertahanan mengatakan sebanyak lima roket ditembakkan ke bandara itu.

Tiga roket seluruhnya meleset dari lapangan terbang sementara yang keempat "mendarat tanpa berdampak pada misi atau membahayakan personel kita," kata Mayor Jenderal Taylor dari Staf Gabungan kepada wartawan.

Roket kelima ditembakkan oleh sistem pertahanan AS di bandara.

ISIS-Khorasan mengklaim serangan itu di media sosial, dan menambahkan bahwa roket-roket itu "langsung menghantam" demikian menurut terjemahan oleh SITE Intelligence Group. [my/jm]