Antisipasi Kemenangan Jokowi, Golkar Pertimbangkan Pindah Kubu

Ketua umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan kandidat presiden Prabowo Subianto dalam sebuah penampilan di televisi (9/7). (Reuters/Beawiharta)

Untuk pindah kubu, para anggota Golkar mengatakan mereka harus menggulingkan ketua umum partai, Aburizal Bakrie.

Sekitar 10 pejabat Partai Golkar mengatakan kepada wartawan Selasa (15/7), bahwa partainya seharusnya menghentikan dukungan terhadap kandidat presiden Prabowo Subianto, dan sebagai gantinya mendukung pesaingnya Joko "Jokowi" Widodo jika Gubernur Jakarta itu dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden.

Kedua kandidat mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum 9 Juli. Pengumuman resmi hasil pemilu sendiri akan dikeluarkan oleh Komite Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli.

Untuk pindah kubu, para anggota Golkar mengatakan mereka harus menggulingkan ketua umum partai, Aburizal Bakrie, yang mengumumkan dukungan "permanen" terhadap Prabowo bersama para anggota koalisi lainnya pada sebuah pawai di Jakarta, Senin.

"Jika kami mengganti kepemimpinan partai, maka kami akan secara otomatis mendukung Jokowi," ujar pejabat senior Fahmi Idris.

"Golkar tidak berminat menjadi partai oposisi."

Belum ada tanda-tanda bahwa para anggota Golkar telah berbicara dengan Jokowi atau Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), dan belum ada komentar mengenai bagaimana mereka menanggapi hal ini. Beberapa anggota DPR dari Golkar mengatakan mereka akan menunggu hasil pemilu secara resmi.

"Jika Jokowi menang, maka ya, kami seharusnya mendukung Jokowi," ujar Agung Laksono, wakil ketua umum Golkar, minggu lalu.

Aburizal sendiri menyangkal partainya akan berpindah kubu.

"Jika Anda melihat organisasi, siapa yang memiliki suara?" ujarnya, Senin. "Mereka (yang ingin pindah ke kubu lain) adalah orang-orang yang tidak memiliki suara di partai."

Namun beberapa anggota Golkar mengatakan partai seharusnya mendukung pemerintahan Jokowi karena wakil presidennya adalah Jusuf Kalla.

"Sebagai kader-kader partai yang loyal, wajar saja jika kami berharap tim dengan anggota Golkar berhasil. Kami berharap kepemimpinan Golkar berikutnya akan mendukung Jokowi dan Jusuf Kalla," ujar Ginandjar Kartasasmita, pejabat partai senior dan mantan menteri.

Ginandjar mengatakan ia memiliki dukungan dari mayoritas anggota Golkar, namun kurang dari selusin pejabat senior partai hadir di pertemuan Selasa.

Golkar memerlukan dukungan dari dua pertiga cabang provinsi untuk melakukan pertemuan darurat untuk memilih kepemimpinan. Ketua umum dipilih oleh suara mayoritas. (Reuters/Kanupriya Kapoor dan Wilda Asmarini)