Amazon: Email Larang Karyawan Gunakan TikTok Sebuah Kesalahan

Ikon TikTok di New York. Amazon mengatakan kepada karyawan untuk menghapus aplikasi video populer TikTok dari ponsel yang mereka gunakan, 25 Februari 2020. (Foto: AP)

Sekitar lima jam setelah mengirim email internal kepada karyawan yang memberitahu mereka untuk menghapus aplikasi video populer TikTok dari ponsel mereka, Amazon meralatnya, menyebut larangan itu sebagai kesalahan.

"Email pagi ini kepada beberapa karyawan kami dikirim karena kesalahan. Tidak ada perubahan pada kebijakan kami saat ini sehubungan dengan TikTok," demikian email yang dikirim Amazon kepada wartawan sebelum jam 5 sore, waktu Amerika bagian timur. Juru bicara Amazon, Jaci Anderson, menolak menjawab pertanyaan mengenai kejadian itu.

Email internal yang disebarluaskan secara online yang meminta karyawan menghapus TikTok juga fokus pada isu meningkatnya keprihatinan atas keamanan nasional dan geopolitik, karena milik China. Email tersebut mengutip "risiko keamanan" aplikasi itu. TikTok adalah sebuah aplikasi video yang semakin populer di kalangan anak muda itu,

BACA JUGA: Pejabat AS Ingatkan Warga AS agar Tak Gunakan TikTok

Seorang karyawan Amazon yang mengkonfirmasi menerima email tersebut namun tidak berwenang untuk berbicara kepada publik, belum melihat pembatalan larangan itu ketika Amazon meralatnya.

Amazon adalah perusahaan swasta AS terbesar kedua setelah Walmart, dengan lebih dari 840 ribu karyawan di seluruh dunia, dan tindakannya terhadap TikTok akan meningkatkan tekanan pada aplikasi tersebut. Aplikasi itu dilarang pada telepon karyawan militer AS dan perusahaan tersebut akan mendapat peninjauan keamanan nasional karena sejarah mergernya. Menlu AS Mike Pompeo minggu ini mengatakan pemerintah pasti mempertimbangkan untuk melarang aplikasi itu.

Raksasa internet China, ByteDance adalah pemilik TikTok, yang dirancang untuk pengguna di luar China; perusahaan itu juga membuat versi Chinanya yang disebut Douyin. Seperti YouTube, TikTok bergantung pada penggunanya untuk konten video yang mengisi aplikasinya.

Aplikasi ini terkenal karena video-video yang lucu dan konyol serta populer di kalangan anak muda, termasuk jutaan pengguna di Amerika. Tapi aplikasi ini menimbulkan keprihatinan seperti sensor video, termasuk video yang mengecam pemerintah China; ancaman dibagikannya data pengguna pada pejabat China; dan melanggar privasi anak-anak. [my/pp]