Presiden
Armenia Serzh Sarkisyan menyerukan hubungan yang lebih dekat dengan Turki, hari
Senin.
Sarkisyan
mengatakan kunjungan dari Presiden Turki Abdullah Gul dapat menjadi "gerakan
yang positif" dalam normalisasi hubungan antara kedua negara.
Usaha
baru untuk memperbaiki hubungan dengan Turki itu terjadi 15 tahun setelah kedua
negara memutuskan hubungan diplomatik disebabkan konflik Nagorno-Karabakh.
Turki
menutup perbatasannya dengan Armenia
tahun 1993 sebagai tanggapan atas konflik di Nagorno-Karabakh, yang sebagian
besar merupakan daerah warga Armenia di
Azerbaijan. Puluhan ribu orang tewas dalam pertempuran antara separatis Armenia dan pasukan Azerbaijan.
Sarkisyan
baru-baru ini mengundang Gul untuk mengunjunginya di Yerevan untuk menyaksikan pertandingan babak penyisihan Piala Dunia antara
negara-negara, tanggal enam September.
Para pejabat Turki belum memberi jawaban terhadap undangan presiden Armenia itu.