Presiden Nigeria Menangkan Pilpres, Kericuhan Pecah di Utara

Attahiru Jega, Ketua Komisi Pemilihan Independen Nigeria, sesaat sebelum mengumumkan Goodluck Jonathan sebagai pemenang pilpres, Senin (18/4).

Presiden Goodluck Jonathan mendapat cukup suara untuk menghindari pemilu putaran kedua, dengan perolehan 57 persen jumlah suara.

Para pejabat pemilu di Nigeria menyatakan Presiden Goodluck Jonathan sebagai pemenang pemilihan presiden, sementara kerusuhan pecah di kawasan utara Nigeria yang berpenduduk sebagian besar Muslim untuk memrotes hasil tersebut.

Jonathan memperoleh lebih dari 22 juta dari jumlah suara yang telah terhitung, atau hampir dua kali lipat jumlah yang diperoleh penantang utamanya, mantan pimpinan militer Muhammadu Buhari, yang memperoleh kira-kira 12 juta suara. Dengan demikian, Jonathan memperoleh 57 persen suara dari pemilu putaran pertama yang berlangsung Sabtu kemarin, cukup untuk menghindari pemilu putaran kedua.

Berita-berita mengenai kemenangan Jonathan ini tidak mendapat sambutan baik di bagian utara negara ini, dengan pecahnya kerusuhan. Palang Merah Nigeria memperkirakan lebih 270 orang luka-luka dan 15.000 orang lagi terlantar akibat terjadinya kekerasan tersebut.

Para pendukung kubu oposisi mengklaim terjadi kecurangan dalam pemungutan suara. Untuk menyalurkan kemarahan, mereka membakar rumah-rumah dan ban-ban mobil, serta melemparkan batu ke arah polisi untuk memrotes hasil pemilu. Tidak satupun partai-partai oposisi di Nigeria yang bersedia menandatangani hasil akhir pemilu. Partai Buhari, saingan Jonathan juga telah dengan resmi mempersengkatan hasil pilpres.