Seorang pria Pakistan, yang ditahan sebentar di Chili karena membawa bahan peledak ketika datang ke kedutaan Amerika di sana, mengatakan tes positif itu kemungkinan keliru dan ia membantah melakukan kesalahan apapun.
Mohammed Saif Ur Rehman Khan mengatakan pada hari Selasa, ia memiliki teman-teman dan keluarga di Amerika Serikat dan menginginkan negara tersebut selamat dan aman. Pemuda berusia 28 tahun itu membacakan pernyataan dalam bahasa Inggris di luar kantor lembaga bantuan hukum di Santiago, yang mengatakan kasus terhadap dirinya disebabkan hasil tes yang keliru.
Khan mengatakan ia memaklumi "rasa panik dan takut" dari pihak berwenang yang menangkapnya pada tanggal 10 Mei, setelah menemukan jejak bahan peledak termasuk tetryl, pada telepon genggam dan dokumennya ketika memasuki kedutaan. Tetryl adalah bahan kimia yang digunakan untuk memperkuat bahan peledak.
Pihak berwenang Chili membebaskan Khan dari tahanan, tetapi ia harus tetap berada di Chili dan melapor ke hakim sekali seminggu, sementara kasusnya sedang diselidiki.