Tautan-tautan Akses

Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Cegah Israel untuk Membela Diri


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hadir dalam acara peringatan Holocaust di Yad Vashem Holocaust Memorial di Yerusalem pada 5 Mei 2024. (Foto: AFP/Menahem Kahana)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hadir dalam acara peringatan Holocaust di Yad Vashem Holocaust Memorial di Yerusalem pada 5 Mei 2024. (Foto: AFP/Menahem Kahana)

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, pada Minggu (5/5), mengecam "gunung berapi antisemitisme" dan kritik internasional terhadap perang Israel di Gaza. Ia menegaskan bahwa tidak ada tekanan yang dapat mencegah Israel untuk membela diri.

“Jika dipaksa untuk sendiri, Israel akan berusaha sendiri,” kata Netanyahu.

Berbicara pada upacara Hari Peringatan Holocaust di Yad Vashem di Yerusalem, ia menyampaikan bahwa ketika Nazi membunuh enam juta orang Yahudi dalam Perang Dunia II, mereka “sama sekali tidak berdaya melawan mereka yang ingin menghancurkan kita.”

“Hari ini, kita kembali menghadapi musuh yang bertekad menghancurkan kita,” ujar Netanyahu kepada massa yang menghadiri upacara tersebut.

Satu kursi berwarna kuning kosong melambangkan para sandera yang masih ditawan Hamas di Gaza ditaruh dalam acara tersebut.

“Saya katakan kepada para pemimpin dunia, tekanan apa pun, keputusan apa pun dari forum internasional mana pun, tidak akan menghambat Israel untuk membela diri.”

Netanyahu menyesalkan lonjakan kritik di seluruh dunia terhadap Israel atas perang di Gaza, yang dipicu setelah serangan Hamas pada 7 Oktober. Ia juga membandingkan protes yang terjadi di universitas-universitas di AS dan di seluruh dunia dengan diskriminasi terhadap orang-orang Yahudi di universitas-universitas Jerman dalam Perang Dunia II.

Perang paling berdarah di Gaza dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan kantor berita AFP berdasar angka resmi Israel. Militan juga menyandera sekitar 250 orang dalam serangan itu. Israel memperkirakan 128 orang masih ditawan di Gaza, termasuk 35 orang yang menurut tentara tewas.

Bertekad menghancurkan Hamas, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.683 orang di Gaza, umumnya perempuan dan anak-anak, kata kementerian kesehatan wilayah itu yang dikelola Hamas. [ka/jm]

Forum

XS
SM
MD
LG