Menteri Luar Negeri Inggris mendukung putusan pengadilan Inggris yang mencegah orang tua seorang anak yang sakit parah untuk membawanya ke luar negeri guna menjalani perawatan eksperimen, tetapi menawarkan bantuan dari sebuah rumah sakit di Vatikan.
Pernyataan Boris Johnson, Rabu (5/7) itu disampaikan ketika dalam pembicaraan melalui telepon yang sudah dijadwalkan dengan menteri luar negeri Italia, ia menawarkan rumah sakit untuk merawat Charlie Gard yang berusia 11 bulan dan menderita kondisi genetika yang sangat langka, yang telah merusak otaknya dan membuatnya tidak bisa bernafas tanpa alat bantu.
Orang tua Charlie ingin membawanya ke Amerika untuk menjalani perawatan medis eksperimen yang mereka percaya bisa memperpanjang hidupnya, namun beberapa hakim mendukung para pakar kesehatan di Great Ormond Street Hospital di London yang mengatakan terapi itu tidak akan membantu Charlie, malah bisa membuatnya menderita.
Juru bicara Johnson secara tertulis menyatakan “Menteri Luar Negeri mengatakan ini merupakan kasus yang sangat tragis dan rumit bagi semua pihak yang terlibat, dan mengatakan keputusan seharusnya diambil sesuai arahan pakar medis, didukung pengadilan dan sesuai dengan kepentingan terbaik bagi Charlie.”
Presiden Amerika Donald Trump dan Paus Fransiskus telah ikut membuat pertarungan keluarga ini menjadi perhatian internasional, setelah ikut mengomentari tentang hak orang tua untuk memutuskan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka. [em/jm]
