Tautan-tautan Akses

Usia Ibu Melahirkan di AS Bergeser ke 30an Tahun


Semakin meningkat jumlah perempuan AS yang memilih untuk melahirkan anak di usia 30-an tahun (foto: ilustrasi).
Semakin meningkat jumlah perempuan AS yang memilih untuk melahirkan anak di usia 30-an tahun (foto: ilustrasi).

Selama tiga dekade terakhir, laju kelahiran bayi telah turun di kalangan perempuan berusia 20 tahun, dan meningkat untuk perempuan pada akhir usia 30-an dan awal 40-an. Ini merupakan temuan Biro Sensus AS yang dirilis musim semi ini (6/8), menjelang "Hari Ibu" yang jatuh Minggu, 8 Mei 2022 ini.

Bagi Allyson Jacobs, kehidupan di usia 20an dan 30an adalah soal fokus pada karirnya di bidang layanan kesehatan dan menikmati acara-acara sosial di New York. Baru ketika ia berusia 40 tahun, Allyson dan suaminya mulai berusaha untuk memiliki anak. Mereka memiliki seorang anak laki-laki ketika Allyson berusia 42 tahun.

Selama tiga dekade terakhir, hal ini menjadi semakin umum di Amerika. Menurut Biro Sensus Amerika, jumlah perempuan yang melahirkan pada usia 20an menurun drastis, sementara yang melahirkan pada usia di akhir 30an dan awal 40an melonjak. Tren ini telah mendorong usia rata-rata perempuan Amerika yang melahirkan dari usia 27 tahun menjadi 30 tahun – suatu rekor tertinggi.

Ketika merayakan Hari Ibu pada 8 Mei ini, Allyson merasa ia memiliki lebih banyak sumber daya untuk merawat putranya, yang kini berusia 9 tahun, dibanding ketika ia melahirkan saat berusia 20an.

“Jelas ada lebih banyak kebijaksanaan, lebih banyak kesabaran,” ujar Allyson yang berusia 52 tahun dan bekerja sebagai administrator layanan pasien di sebuah rumah sakit. “Karena kami lebih tua, kami memiliki lebih banyak uang untuk membayar pengasuh anak. Kami mungkin tidak mampu membayar pengasuh anak jika kami masih muda.”

Tingkat Kesuburan Perempuan

Tingkat kesuburan perempuan di Amerika dari tahun 1990 hingga 2019 secara keseluruhan turun, namun penurunan ini dianggap cukup stabil dibanding era sebelumnya. Tetapi usia di mana perempuan memiliki bayi bergeser.

Data dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional menunjukkan tingkat kesuburan perempuan usia 20-24 tahun turun hampir 43%, sementara pada perempuan usia 25-29 tahun turun lebih dari 22%. Pada saat yang sama, tingkat kesuburan perempuan usia 35-39 meningkat lebih dari 67%, sementara pada perempuan usia 40-44 melonjak lebih dari 132%.

Phillip Cohen, seorang sosilog di Universitas Maryland mengatakan keputusan kebanyakan perempuan berpendidikan perguruan tinggi untuk menanamkan investasi pada pendidikan dan karir mereka sehingga berada dalam posisi yang lebih baik secara finansial ketika memiliki anak, dan keinginan perempuan kelas pekerja untuk menunggu hingga mereka lebih aman secara finansial, telah berkontribusi pada pergeseran usia melahirkan dan menjadi ibu.

Pro-Kontra Melahirkan di Usia Lebih Matang

Di masa lalu orang tua sering mengandalkan anak-anak mereka untuk memperoleh pemasukan atau pendapatan, misalnya dengan mempekerjakan mereka di ladang ketika ekonomi di Amerika lebih berbasis pertanian. Tetapi satu abad terakhir atau lebih di Amerika, orang tua lebih menanamkan investasi pada masa depan anak-anak mereka, dengan memberi lebih banyak dukungan untuk bersekolah dan memasuki masa dewasa muda, tambah Cohen.

“Memiliki anak-anak pada usia lebih mapan membuat perempuan berada dalam posisi yang lebih baik,” tambahnya. “Perempuan-perempuan ini memiliki lebih banyak sumber daya dan pendidikan. Hal-hal yang kita tuntut pada seseorang untuk menjadi orang tua yang baik, lebih mudah tercapai ketika mereka berusia lebih mapan.”

Lani Trezzi, usia 48 tahun, dan suaminya memiliki anak pertama, seorang anak laki-laki, ketika ia berusia 38 tahun. Seorang bayi perempuan menyusul tiga tahun kemudian. Meskipun ia telah bersama suaminya sejak usia 23 tahun, ia tidak merasa ada urgensi untuk segera memiliki anak. Hal ini baru berubah ketika ia hampir menginjak usia 40an, begitu ia telah mencapai tempat yang nyaman dalam karir sebagai eksekutif sebuah perusahaan ritel.

“Inilah usia ketika saya merasa percaya diri pada banyak bidang kehidupan saya,” ujar Trezzi, yang tinggal di New Jersey, di luar New York. “Ketika itu saya tidak memiliki kepercayaan diri sebesar sekarang ini,” tambahnya.

Selama tiga dekade terakhir, peningkatan terbesar dalam usia rata-rata perempuan melahirkan di Amerika terjadi di kalangan perempuan imigran – atau perempuan yang bukan kelahiran Amerika – yaitu dari usia 27 tahun menjadi 32 tahun. Sementara di kalangan perempuan kulit hitam bergeser dari usia 24 tahun menjadi 28 tahun.

Cohen mengatakan ia tidak yakin mengapa usia melahirkan perempuan imigran meningkat dari waktu ke waktu, tetapi kemungkinan hal ini terkait dengan “kisah rumit” kondisi mereka atau alasan datang ke Amerika. Sementara bagi perempuan kulit hitam, mengejar pendidikan dan karir memainkan peran penting.

Reagan McDonald-Mosley, seorang dokter kandungan dan ginekolog yang juga CEO Power to Decide, yang bekerja untuk mengurangi jumlah kehamilan remaja dan kehamilang tidak diinginkan, mengatakan “perempuan kulit hitam benar-benar terlibat dalam pendidikan mereka dan ini merupakan insentif untuk menunda melahirkan anak.”

Kondisi untuk menjadi ibu atau motherhood juga bergeser di negara-negara maju di Eropa dan Asia. [em/jm]

XS
SM
MD
LG