Tautan-tautan Akses

Mantan Wapres Iran Dipenjara karena Korupsi


Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan mantan Wapres Mohammad Reza Rahimi (foto: dok).
Mantan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad (kiri) dan mantan Wapres Mohammad Reza Rahimi (foto: dok).

Mantan Wapres Iran, Mohammad Reza Rahimi terbukti bersalah dalam kasus korupsi dan divonis hukuman lima tahun penjara.

Kantor berita resmi Iran IRNA hari Minggu (15/2) melaporkan mantan wakil presiden pertama Iran telah dipenjara karena korupsi. Dalam sidang Mahkamah Agung bulan Januari lalu, Mohammad Reza Rahimi – pembantu dekat mantan Presiden Mahmoud Ahmadinejad – terbukti bersalah, divonis hukuman lima tahun penjara dan diperintahkan untuk membayar denda sebesar 10 milyar real atau sekitar 300 ribu dolar Amerika. Pengadilan juga memerintahkan Rahimi untuk membayar kompensasi setara dengan 800 ribu dolar Amerika.

IRNA mengatakan beberapa polisi menangkap Rahimi di kediamannya dan membawanya ke penjara Evin di bagian utara ibukota Teheran.

Kantor berita lain di Iran – FARS – mengatakan Rahimi terbukti bersalah “mengumpulkan kekayaan dengan cara-cara tidak sah”. Sebuah pengadilan lokal sebelumnya juga telah memvonis Rahimi dengan hukuman 15 tahun penjara tetapi Mahkamah Agung mengurangi hukuman itu menjadi 5 tahun 3 bulan penjara.

Rahimi yang sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala badan anti-korupsi dan menerima medali penghargaan dari Ahmadinejad adalah mantan pejabat pemerintah tertinggi di dalam sejarah Iran yang divonis bersalah dan di penjara.

Ahmadinejad pernah mengklaim bahwa ia memimpin “pemerintah paling bersih dalam sejarah Iran” tetapi kelompok-kelompok oposisi telah sejak lama menuduh pemerintah Ahmadinejad melakukan korupsi besar-besaran. Pengganti Ahmadinejad, Presiden Hassan Rouhani pada bulan Desember lalu mengecam secara terbuka besarnya korupsi yang terjadi, dengan mengatakan aksi suap yang sebelumnya dilakukan secara rahasia, kini justru dilakukan secara terang-terangan, dan bersumpah akan memberantas fenomena itu.

Iran sedang berada di tengah rencana desentralisasi dan privatisasi ekonomi yang diperkirakan akan berlangsung selama 20 tahun. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei telah berulangkali mengingatkan para pejabat untuk tidak menggunakan program transisi tersebut sebagai cara memperkaya diri mereka sendiri.

Iran mengeksekusi pebisnis bilyuner Iran Mahafarid Amir Khosravi pada Mei 2014 lalu, setelah terbukti bersalah terlibat dalam skandal bank bernilai 2,6 milyar dolar. Ini merupakan kasus penipuan terbesar sejak Revolusi Islam di Iran tahun 1979.

XS
SM
MD
LG