Duta besar Swedia untuk China kini sedang diselidiki menyusul klaim bahwa ia mengatur sebuah pertemuan antara seorang putri seorang pemilik perusahaan penerbitan yang ditahan dan dua pengusaha.
Dubes Anna Lindstedt kembali ke Stockholm, Rabu (13/2) untuk bertemu para pejabat dari Kementerian Luar Negeri Swedia, kata Kedubes Swedia di Beijing. Lindstedt, menurut mereka, pulang bukan karena sedang diselidiki terkait tindakan kriminal.
Kedubes itu menolak merinci lebih jauh, namun kepulangan dubes itu terjadi setelah Angela Gui, putri pengusaha penerbitan Swedia yang ditahan, Gui Minhai, menerbitkan sebuah tulisan, Rabu (13/2), yang merinci pertemuan anehnya dengan dua orang pengusaha yang diatur oleh Lindstedt.
Gui menulis di Medium, media online, bahwa kedua pengusaha itu mengancamnya setelah pada awalnya menawarkan bantuan untuk membebaskan ayahnya yang ditahan di China.
Gui Minhai, warga Swedia lewat proses naturalisasi, merupakan pemilik bersama toko di Hong Kong yang menjual buku-buku gossip mengenai para pemimpin China.
Pria berusia 53 tahun itu dinyatakan hilang dari rumah tepi pantainya di Thailand, namun muncul beberapa bulan kemudian di televisi China dengan mengatakan ia telah menyerahkan diri ke pihak berwenang, terkait kecelakaan mobil pada 2003 yang membuat seorang teman kuliahnya tewas.
Beberapa rekan Gui dari perusahaan penerbitan di Hong Kong juga dilaporkan hilang kemudian, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa pihak berwenang China Daratan berusaha untuk membungkam suara-sura independen di kota semi otonom itu.
Pada Januari 2018, ia diciduk polisi China sewaktu melakukan perjalanan dengan dua diplomat Swedia ke Beijing. Swedia mengatakan, para pejabatnya itu membawa Gui ke China untuk mencari pengobatan medis. [ab]
