Tautan-tautan Akses

Kelompok Militan Islam Klaim Tanggungjawab terhadap Aksi Bom Bunuh Diri


Bom bunuh diri Mesir
Bom bunuh diri Mesir

Kelompok Militan Islam yang menamakan diri mereka Ansar Baitul Makdis atau Pendukung Jerusalem, mengklaim bertanggungjawab terhadap aksi bom bunuh diri terhadap bus pariwisata yang membawa jemaat gereja asal Korea di Sinai, Minggu lalu.

Di Gereja Mar Girgis, Kairo, pelayat menyanyikan lagu-lagu pemakaman untuk supir bus pariwisata yang ikut tewas bersama dua warga negara Korea, setelah sebuah ledakan di Sinai. Media setempat mengecam serangan di Minggu sore itu sebagai aksi teroris.
Kelompok Ansar Baitul Makdis mengklaim bertanggungjawab terhadap serangan bom bunuh diri tersebut. Dalam pernyataan tertulis berbahasa Arab, mereka menyebut pelaku bom bunuh diri sebagai pahlawan, dan serangan tersebut sebagai bagian dari perang ekonomi mereka melawan kebijakan Mesir. Kebenaran pernyataan itu masih belum dapat dikonfirmasi.
Kantor Berita Reuters melaporkan, kelompok yang sama, melalui akun Twitter-nya, telah memperingatkan turis untuk meninggalkan Mesir sebelum tanggal 20 Februari. Namun, sumber dari dalam atau luar negeri lainnya menyatakan twit tersebut palsu dan Ansar Baitul Makdis tidak mempunyai akun Twitter resmi.
Perdana Menteri Mesir, Hazem el-Beblawi, Selasa kemarin mengungkapkan Ansar Baitul Makdis adalah ancaman bagi para turis di Mesir. Mereka berusaha merongrong kemajuan politik di negara itu.
Kepala Keamanan untuk Provinsi Giza, Jenderal Polisi Mustafa Rega’i kemarin kepada wartawan menegaskan terorisme tidak ditoleransi di manapun di Mesir.
Ia memperingatkan para teroris dan semua pihak yang mendukungnya, untuk menjauh dari Mesir .
Banyak analis Mesir mengklaim militan Islam di utara Sinai, terkait dengan Kelompok Hamas jaringan Palestina dan kelompok Ikhwanul Muslimin yang sekarang dilarang. Ikhwanul Muslimin membantah tuduhan itu.
Analis Mesir, Said Sadek, kepada VOA mengungkapkan bahwa asal-usul kelompok Ansar Baitul Maqdis tidak jelas dan adalah janggal jika kelompok yang namanya terkait orang-orang Palestina ini, hanya menyerang target-target Mesir.
Kelompok yang sama juga mengaku bertanggungjawab atas upaya pembunuhan yang gagal terhadap Menteri Dalam Negeri, Mohamed Ibrahim, tahun lalu. Mereka juga mengklaim bertanggung jawab atas upaya pengeboman di markas besar keamanan Mesir di Kairo, bulan lalu. Militan Islam telah membunuh ratusan polisi dan tentara dalam berbagai serangan, sejak Presiden Mohamed Morsi disingkirkan Juli lalu.
XS
SM
MD
LG