Tautan-tautan Akses

Burma Kembali Peringati Hari Pahlawan


Aktivis partai NLD membawa foto Jenderal Aung San, ayah tokoh oposisi Burma Aung San Suu Kyi, saat peringatan Hari Pahlawan di negara tersebut (foto: dok)
Aktivis partai NLD membawa foto Jenderal Aung San, ayah tokoh oposisi Burma Aung San Suu Kyi, saat peringatan Hari Pahlawan di negara tersebut (foto: dok)

Setelah selama beberapa dekade hari pahlawan dilarang di Burma, kini hari peringatan pembunuhan Jenderal Aung San itu, diperingati kembali.

Pemerintah Burma memperingati Hari Pahlawan, hari pembunuhan Jenderal Aung San, yang oleh banyak orang dianggap sebagai Bapak Kemerdekaan. Hari tersebut selama beberapa dekade dilarang dirayakan secara bebas. Tapi, pada hari Kamis, pemerintah reformis Burma mengadakan upacara bersama dengan anggota parlemen oposisi, termasuk Aung San Suu Kyi, puteri Jenderal Aung San.

Televisi pemerintah Burma menyiarkan peringatan Hari Pahlawan di Rangoon, hari memperingati 65 tahun pembunuhan Jenderal Aung San. Ini adalah pertama kalinya dalam beberapa dekade upacara seperti ini disiarkan di televisi.

Upacara berlangsung di dekat Pagoda Shwe Dagon, situs ziarah Buddha yang paling penting di Burma.

Pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi mengucapkan pidato di markas partainya, di hadapan masa yang berkumpul di bawah hujan. Juru bicara partai, Nyan Win mengatakan praktek merayakan Hari Pahlawan sudah bertahun-tahun diadakan berlangsung, hanya anggota oposisi tidak diizinkan hadir secara terbuka.

"Ini pertanda baik untuk ke depannya. Karena kita bisa mengadakan peringatan bersama dan juga kita dapat bekerjasama dengan orang lain, pihak lain dan pemerintah, saya kira, ini sangat penting. Dan, kita tidak pernah lupa, kita selalu memperingati perayaan Hari Pahlawan ini, sehingga tidak ada seorang pun di Burma bisa mengabaikannya,” papar Nyan Win.

Meskipun peringatan diadakan secara bebas di Rangoon, pihak berwenang di beberapa bagian lain negara itu mengatur ketat acara peringatan. Anggota NLD, Ko Ko Zaw merencanakan upacara di Ye, negara bagian Mon, dan berbicara kepada VOA Burma Service.

Menurut Ko Ko Zaw, pihak berwenang Ye datang dan melarang mereka mengadakan peringatan Hari Pahlawan di daerah itu karena lokasi itu milik pemerintah. Ia mengatakan mereka juga mendengar upacara Hari Pahlawan dilarang di sejumlah kota lainnya.

Zarganar, seorang pelawak Burma, pembuat film dan bekas tahanan politik, sedang terlibat dalam penggarapan sebuah film tentang kehidupan Jendral Aung San. Ia berharap pemutaran perdana filem itu bisa dilakukan pada peringatan ulang tahun ke-100 Aung San pada tahun 2015. Ia mengatakan di masa lalu hal ini tidak mungkin bisa terjadi.

"Menurut rezim militer sejak tahun 1962, kita tidak mungkin menerbitkan buku mengenai Bogyoke Aung San, atau film tentangnya, sekarang kesempatan itu terbuka jadi kita mencoba membuat film itu,” ujar Zarnagar.

Sejak undang-undang sensor diperingan, pembuat film tidak diharuskan meminta izin untuk membuat film. Zarganar mengatakan mereka memiliki daftar panjang orang-orang yang ingin menjadi sukarelawan untuk bekerja pada film itu, karena begitu banyak orang tertarik tentang kehidupan Aung San dan sangat ingin untuk berpartisipasi di dalamnya.

Recommended

XS
SM
MD
LG