Tautan-tautan Akses

Harapkan IMF Tingkatkan Dana Talangan, Argentina Umumkan Upaya Penghematan Baru


Menteri Ekonomi Argentina, Nicolas Dujovne
Menteri Ekonomi Argentina, Nicolas Dujovne

Pemerintah Argentina mengatakan Selasa (4/9) bahwa mereka berharap Dana Moneter Internasional (IMF) akan segera menyetujui dukungan keuangan lebih besar, sementara negara itu berusaha bangkit dari krisis ekonomi yang semakin mendalam.

Menteri Ekonomi Argentina, Nicolas Dujovne bertemu dengan Direktur Pengelola IMF Christine Lagarde di Washington hari Selasa (4/9) dan keduanya mengatakan mereka bekerja sama untuk berusaha meningkatkan perjanjian dana siaga sebesar $50 miliar yang disetujui oleh dewan eksekutif IMF pada bulan Juni lalu.

Seorang juru bicara IMF mengatakan tidak jelas kapan Dewan IMF akan memberikan suara terkait perubahan potensial untuk program dana siaga Argentina itu. IMF telah merencanakan untuk meninjau perkembangan kesepakatan tersebut, sebelumnya bulan ini.

Argentina sedang berjuang untuk membebaskan diri dari krisis keuangan siklikal yang telah melanda negara setiap dekade selama 60 tahun terakhir.

Sebelumnya, Presiden Argentina Mauricio Macri telah mengumumkan beberapa upaya penghematan baru untuk menghentikan gejolak ekonomi di negara itu. Langkah-langkah itu termasuk menaikkan pajak ekspor biji-bijian dan mengurangi jumlah kementrian. Upaya penghematan ini turut dipicu oleh penurunan nilai peso sebanyak 16 persen pekan lalu.

"Untuk mulai membangun negara, kita harus menyeimbangkan neraca, dengan membelanjakan lebih sedikit dari yang diterimanya," kata Macri dalam pidato yang disiarkan televisi hari Senin (3/9).

Macri, seorang konservatif pro-bisnis yang menjabat tahun 2015, berupaya menenangkan pasar dan memulihkan kepercayaan kepada rakyat Argentina yang terus menerus kehilangan daya beli.

Peso kehilangan separuh nilainya terhadap dolar sejak Januari, dan inflasi melaju pada tingkat lebih dari 30 persen.

Penurunan itu semakin parah pekan lalu setelah Macri secara tiba-tiba mengumumkan Argentina akan meminta pencairan kredit lebih cepat dari IMF, memicu kekhawatiran di kalangan investor bahwa Argentina bisa gagal melunasi pinjaman.

Bursa saham global jatuh untuk hari ketiga berturut-turut hari Senin, sebagian dipicu aksi jual di Argentina, serta kekhawatiran mengenai eskalasi sengketa dagang antara negara-negara berpengaruh di dunia.

Peso ditutup pada nilai tukar 37,4 peso per satu dolar hari Jumat dan diperdagangkan jauh lebih rendah pada pembukaan hari Senin, yaitu sebesar 38.32 peso.

Macri hari Senin mengakui bahwa pajak ekspor baru itu adalah "pajak tidak baik," tapi mengatakan, "Saya minta Anda memahami bahwa itu adalah langkah darurat." Dia mengatakan para eksportir "punya lebih banyak kapasitas untuk berkontribusi" dan mendapat keuntangan dari devaluasi peso.

Presiden mengatakan pemerintahannya akan membantu rakyat miskin yang menderita akibat dampak inflasi tinggi.

"Kami akan mengatasi krisis dengan menangani mereka yang paling membutuhkan," katanya.

Menteri Keuangan Nicolas Dujovne mengatakan upaya-upaya itu akan memungkinkan Argentina menyeimbangkan neraca tahun depan, namun tidak termasuk pembayaran utang. Dan negara itu juga menarget untuk mendapat surplus keuangan tahun 2020.

Argentina adalah eksportir tepung kedelai terbesar di dunia. Harga kedelai yang fluktuatif serta komoditas lainnya bisa membantu menopang tapi juga bisa menggagalkan rencana investasi pemerintah.

Kemunduran ekonomi negara itu telah membangkitkan kenangan akan krisis ekonomi tahun 2001-2002 yang menyebabkan jutaan warga Argentina jatuh miskin dan mendorong para investor internasional untuk keluar dari ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin itu. [vm/pp]

Recommended

XS
SM
MD
LG