Tautan-tautan Akses

Gubernur Bank Sentral, Menteri Keuangan China Lolos Kocok Ulang Kabinet


Para anggota delegasi beristirahat usai sesi paripurna keempat Kongres Nasional Rakyat China (NPC) di Beijing, China, Sabtu, 11 Maret 2023. (Foto: Greg Baker/Pool via Reuters)
Para anggota delegasi beristirahat usai sesi paripurna keempat Kongres Nasional Rakyat China (NPC) di Beijing, China, Sabtu, 11 Maret 2023. (Foto: Greg Baker/Pool via Reuters)

China di luar dugaan mempertahankan gubernur bank sentral and Menteri keuangannya setelah sesi tahunan parlemen pada Minggu (12/3). Kali ini, China memprioritaskan keberlanjutan di tengah tantangan-tantangan ekonomi di dalam dan luar negeri.

Presiden Xi Jinping mendobrak konvensi dengan mempertahankan Gubernur Bank Rakyat China (People’s Bank of China/PBOC) Yi Gang, yang berusia 65 tahun, dan Menteri Keuangan Liu Kun yang berusia 66 tahun. Kedua pejabat itu sudah memasuki usia pensiun resmi 66 tahun.

President Xi sendiri sudah mengangkat sekutu-sekutunya di posisi-posisi penting pemerintahan dalam kocok ulang kabinet yang menandai awal masa jabatan ketiga untuk lima tahun.

“Memilih keberlanjutan dalam peran-peran ekonomi yang penting menunjukkan penekanan pada kredibilitas dan stabilitas,” kata Mattie Bekink, Direktur China di the Economist Intelligence Corporate Network.

“Ini mungkin pengakuan diam-diam atas tantangan yang dihadapi Beijing saat ini,” kata Bekink.

“Tantangan yang sebenarnya untuk masa pemerintahan ketiga Xi adalah apakah akan menangani ketidakseimbangan struktural dalam perekonomian China dan melaksanakan reformasi yang diperlukan untuk memastikan daya saing China untuk jangka panjang.”

Pemerintah China sudah memasang target pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen, di atas pertumbuhan tahun lalu sekitar 3 persen yang merupakan pertumbuhan terlemah dalam beberapa dekade.

Kepala Biro Statistik China, Kang Yi, mengatakan di hadapan parlemen pada Minggu (12/3) bahwa ekonomi China masih mengandung “kontradiksi-kontradiksi” dan “masalah-masalah” struktural yang dalam, menurut laporan media pemerintah.

Para pembuat kebijakan China menghadapi tantangan dalam memulihkan perekonomian setelah tiga tahun penerapan pembatasan-pembatasan pandemi COVID-19, sentimen konsumen dan bisnis yang lesu, dan meningkatnya permusuhan dengan Barat. Banyak perusahaan global kini berupaya melakukan lindung nilai terhadap eksposur mereka di China. [ft/ah]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG