Perdana Menteri Australia telah menetapkan akan mengadakan pemilu lebih dini tanggal 2 Juli.
Malcolm Turnbull mengatakan hari Minggu “dalam pemilu ini, rakyat Australia akan melihat pilihan yang sangat jelas: apakah mempertahankan kebijakan yang sekarang, rencana ekonomi nasional kita untuk pertumbuhan dan pekerjaan atau kembali ke Partai Buruh dengan pajak yang tinggi, belanja yang lebih tinggi, agenda hutang-dan-defisit yang akan menghentikan transisi negara ke ekonomi baru.”
Turnbull sedang berusaha memenangkan masa jabatan 3-tahun yang kedua bagi koalisi Liberal-Nasional. Ia menggantikan Tony Abbott sebagai pemimpin Partai Liberal September lalu, baru dua tahun setelah pemerintah koalisi itu memegang kekuasaan.
Jajak pendapat memberi indikasi pemilu itu adalah persaingan yang hampir berimbang antara oposisi Partai Buruh dan koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Partai Liberal-nya Turnbull.
Penolakan Senat untuk meloloskan rancangan undang-undang yang hendak mengizinkan pemerintah menciptakan pengawasan industri bangunan adalah inti seruan perdana menteri untuk mengadakan pemilu dini.
Pemilu yang akan diadakan dalam waktu dekat itu sangat bermakna penting karena Partai Liberal yang berkuasa mempertaruhkan masa depan politiknya pada harapan bahwa rakyat akan mendukung sasaran partai itu menegakkan pengawas industri bangunan.
Pemilu dini itu juga pemilu “pembubaran kedua majelis parlemen,” majelis tinggi dan majelis rendah. Pemilu seperti ini jarang diadakan dan digunakan untuk menerobos kemacetan antara kedua majelis parlemen.
Pemimpin partai Buruh Bill Shorten mengatakan hari Minggu ia akan berjuang untuk pemilu ini untuk membuat Australia lebih adil dimana kebutuhan keluarga, perusahaan kecil – yang sebagian besar rakyat Australia – ditempatkan pada daftar prioritas paling atas.” [gp]
