Sekretaris-jenderal PBB Kofi Annan akan berkunjung ke Indonesia minggu depan. Kata pejabat PBB, Annan akan pergi ke Jakarta dan akan menyerukan kepada dunia supaya membantu korban tsunami yang menghantam sejumlah negara Asia selatan hari minggu lalu. Kata PBB bantuan luar negeri yang telah dijanjikan, mencapai dua milyar dollar lebih, setelah Jepang hari Sabtu ini memberikan bantuan paling besar, yaitu 500 juta dollar. Jumlah bantuan itu naik cepat setelah seorang pejabat PBB minggu ini menyebut negara-negara barat kikir dalam memberikan bantuan. Pemerintah amerika yang tadinya memberikan bantuan hanya 35 juta dollar, sekarang telah meningkatkan bantuan itu menjadi 350 juta dollar. Kata koordinator bantuan darurat PBB jan egeland, bagian paling sulit adalah memberikan bantuan itu kepada jutaan korban gempa dan tsunami yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 150,000 orang. Kata egeland, jalan-jalan dan landasan terbang yang rusak telah menghambat pembagian bantuan pangan dan obat-obatan. Saat ini, katanya, yang sangat diperlukan bantuan helikopter, pesawat angkut, kapal-kapal dan ratusan truk. Kata egeland jumlah korban tewas kemungkinan akan melebihi 150,000 orang, tapi jumlah yang pasti mungkin tidak akan bisa diketahui karena banyak mayat yang tersapu dan hanyut ke laut, ketika pasang surut. Tentara amerika telah mulai membagikan bantuan ke desa-desa di Aceh, dimana warga desa yang lapar menyerbu bahan-bahan bantuan yang diangkut dengan helikopter.
Sementara, Pemerintah Swedia terus mendapat kecaman keras di dalam negeri karena lambatnya memberikan reaksi atas bencana tsunami di Asia. 3,600 orang warga Swedia, kebanyakan turis yang sedang berkunjung ke srilanka, India dan Thailand masih belum diketahui nasibnya, dan hanya 59 orang yang dipastikan tewas. Ada laporan yang mengatakan, kira-kira 10,000 orang turis asing masih hilang atau belum ditemukan di kawasan bencana itu, termasuk 1,000 orang Jerman dan 700 orang warga Italia. Para pejabat Amerika mengatakan diperkirakan ada kira-kira 3,000 orang turis Amerika yang sedang berlibur di Asia selatan, tapi tidak jelas berapa banyak dari mereka berada di kawasan bencana. Amerika, Swedia, Finlandia dan Norwegia dan sejumlah negara lain mengibarkan bendera setengah tiang hari Sabtu sebagai tanda berduka cita.