Sembilan belas negara kreditor yang tergabung dalam Paris Club sepakat mengampuni 80 persen hutang Irak. Berbicara di Paris hari Minggu, para pejabat mengatakan, persetujuan yang dicapai di Berlin itu bernilai sekitar 33 milyar dolar dan akan berlaku dalam tiga tahap selama empat tahun. Presiden Bush menyambut baik persetujuan yang disebutnya sebagai kontribusi penting masyarakat internasional untuk masa depan Irak. Presiden Bush menghimbau negara-negara lain agar memberikan pengampunan serupa kepada Irak. Sebelum pengumuman itu, Amerika menghendaki pengampunan hutang Irak sebesar 95 persen sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan peluang sukses bagi pemerintah baru Irak. Prancis dan beberapa negara lain, termasuk Jerman, semula ingin mengampuni seketika 50 persen hutang Irak, dan meninjau kembali masalahnya dalam tiga tahun. Prancis, Rusia dan Jerman berpendapat, pengampunan lebih dari 50 persen hutang Irak tidak adil bagi negara-negara miskin lain yang tidak memiliki pemasukan dari minyak.
Sementara itu, kawanan bersenjata di kota Ramadi menyergap sebuah iring-iringan kendaraan Garda Nasional, menewaskan sekurang-kurangnya delapan orang tentara Irak dan melukai 18 lainnya. Di Baghdad, kantor Perdana Menteri Iyad Allawi mengukuhkan bahwa para penculik telah membebaskan saudara sepupu Iyad Allawi. Kawanan tak dikenal menculik Ghazi Allawi tanggal 9 November dan mengancam akan membunuhnya, sehubungan dengan pengepungan terhadap kota Fallujah. Sementara itu, pemerintah Irak mengumumkan, pemilihan umum akan diselenggarakan tanggal 30 Januari, mundur tiga hari dari jadual semula, meskipun kekerasan terus berlanjut. Hari Senin ini, Irak dan negara-negara tetangganya akan bertemu di Mesir, membahas keamanan perbatasan dan isu-isu lain. Hari Selasa besok, para pejabat berbagai organisasi internasional, termasuk PBB dan Liga Arab, akan hadir dalam pertemuan itu untuk menunjukkan dukungan pada pemilu Irak.