Qatar terus menggunakan bahasa yang semakin keras sementara pemerintah negara itu menuntut agar Rusia membebaskan dua olahragawan Qatar yang ditahan. Suratkabar pemerintah Qatar hari Ahad menuduh Rusia menggunakan taktik gangster. Dikatakan penahanan olahragawan Qatar itu tidak berdasar dan hanya dimaksudkan untuk dijadikan bahan tawar-menawar.
Di pihaknya, Moscow dengan marah menuntut dibebaskannya dua anggota staf kedutaan Rusia yang ditahan oleh Qatar. Penahanan itu dilakukan setelah terjadi pengeboman pada tanggal 13 Februari yang menewaskan seorang pemimpin separatis Chechnya yang hidup dalam pengasingan di Qatar selama bertahun-tahun. Rusia mengatakan kedua orang itu agen keamanan yang ditugasi melacak jaringan pendanaan teroris, dan dengan marah menyangkal orang-orangnya tersangkut pengeboman itu. Sementara itu, pertemuan antar menteri luar negeri negara-negara Teluk di Arab Saudi hari Ahad mengeluarkan pernyataan solidaritas mendukung penyelidikan Qatar terhadap pengeboman itu.