Tautan-tautan Akses

India Dan Pakistan Menolak Menandatangani Perjanjian Larangan Nuklir - 2004-02-09


India dan Pakistan menegaskan lagi penolakan mereka untuk menandatangani perjanjian larangan penyebar-luasan nuklir global. Mentri LN Pakistan Mahmud Kasuri dan Penasihat Keamanan Nasional India Brajesh Mishra mengatakan di depan sebuah konferensi keamanan internasional di Munchen, Jerman hari Ahad bahwa mereka tidak akan menandatangani perjanjian itu. Tetapi kedua pejabat itu mengatakan negara-negara mereka akan memenuhi kewajiban mereka yang berkaitan dengan larangan penyebar-luasan itu. Menlu Kasuri mengatakan tidak menjadi kepentingan Pakistan kalau terjadi penyebar-luasan senjata nuklir. Negara-negara yang menandatangani perjanjian itu berjanji akan menolak senjata nuklir dan sebagai imbalan akan mendapat bantuan untuk mengembangkan teknologi nuklir sipil. Baik India maupun Pakistan telah melakukan uji-coba nuklir.

Sementara, Pakistan melaporkan Presiden Pervez Musharraf telah mengatakan kepada Mentri LN Amerika Colin Powell bahwa Islamabad akan dengan tegas mencegah pembocoran tekhnologi nuklirnya di masa depan. Departemen LN Pakistan mengatakan Jendral Musharraf menyampaikan jaminan itu kepada Menlu Powelll melalui tilpon Sabtu malam. Seorang jurubicara mengatakan kedua pejabat itu juga membahas kemungkinan kunjungan Menlu Powell dalam waktu dekat. Pekan lalu, Jendral Musharraf memberikan ampunan kepada ilmuwan nuklir terkemuka Pakistan, Abdul Qadir Khan, setelah ilmuwan itu mengakui menyampaikan rahasia nuklir kepada Iran, Libya dan Korea Utara. Menlu Powell menyebut Khan sebagai penyebar nuklir terbesar, dan menekankan perlunya menjauhkan rahasia nuklir dari yang disebutnya pemerintah negara-negara jahat.

XS
SM
MD
LG