Tautan-tautan Akses

YO-YO MA  KELILING DUNIA LEWAT JALAN SUTRA <br> Leon Howell - 2003-11-04


Pemain cello Yo-Yo Ma, adalah salah seorang musikus terbesar di dunia, yang dalam 5 tahun belakangan ini telah memimpin proyek untuk meneliti tradisi musik sebagaimana diungkapkan di sepanjang Jalan Sutra.

Yo-Yo Ma yang lahir di Paris, Prancis, tahun 1955 dari orang tua berkewarga-negaraan Cina, adalah anak yang berbakat luar biasa. Keluarganya pindah ke kota New York ketika dia berusia 9 tahun. Kepandaiannya yang luar biasa mengorbitkannya ke kepopuleran dan mendapat pengakuan internasional.

Yo-Yo Ma telah merekam 50 album, main di seluruh dunia dalam pertunjukan solo dan bersama orkes, tampil dalam acara televisi dan film, termasuk memainkan musik untuk soundtrack film pemenang Hadiah Oscar "Crouching Tiger, Hidden Dragon." Dia telah menerima berbagai macam piala yang tak terhitung jumlahnya.

Yo-Yo Ma berani mengambil resiko yang ternyata berhasil, dengan memainkan musik pop dan juga musik klasik yang menjadikannya termasyhur.

Namun, dia mempunyai impian. Selagi Yo-Yo Ma bermain di seluruh dunia, dia merasa telah belajar banyak dari musik dan musisi dari tradisi lain. Timbulah inspirasi "Mengapa tidak menciptakan suatu wahana untuk menikmati berbagai kultur musik lain yang berbeda di sepanjang Jalan Sutra". Hal itu mungkin akan membawa gagasan-gagasan dan energi baru ke musik klasik Barat. Langkah itu mungkin akan mengukuhkan cara pendekatan ke budaya lain, dan memperkaya beraneka ragam ekspresi musik lintas budaya.

Kata Yo-Yo Ma, "Jalan Sutra berfungsi sebagai internet zaman dahulu”. Jalan sutera terdiri dari berbagai jalan, jalan darat, dan jalan air, yang selama kurang lebih dua ribu tahun membawa berbagai produk dan ide dari Cina dan Jepang di timur melalui Asia Tengah ke Eropa di Barat. Tidak saja sutra, tetapi juga keramik, dan mesiu, dibawa ke Barat, sedangkan produk-produk lain mengalir ke Timur. Dan Instrumen musik pergi ke dua arah.

Melalui serangkaian inisiatif, Yo-Yo Ma menciptakan Proyek Jalan Sutra dan mendapat dana. Termasuk dalam proyek itu antara lain menciptakan Ensambel musik Jalan Sutra, yang terdiri dari para musisi berbakat, sebagian besar musisi muda, dari wilayah-wilayah di sepanjang Jalan Sutra. Para pesertanya sering berganti-ganti , mempertemukan keahlian dan pengalaman mereka. Yo-Yo Ma tetap setia dan selalu berpartisipasi.

Mereka memperkenalkan alat-alat musik yang tidak terkenal. Yo-Yo Ma sendiri belajar bagaimana memainkan alat musik Mongolia dengan dua senar, bernama "Morin khuur", yang juga dikenal sebagai "Horse-head fiddle".

Langkah penting lainnya adalah menciptakan musik. Yo-yo Ma dibantu oleh para penggubah lagu terkemuka seperti Bright Sheng, yang operanya "Madame Mao" dipentaskan dalam pertunjukan gala pada musim panas di Amerika. Proyek itu mengusahakan tersedianya lebih dari 60 lagu dan memilih 20 sebagai musik inti. Para komponis terkenal dan penggubah lagu antara lain datang dari Cina, Jepang, Korea, Mongolia, Iran, Tajikistan dan Uzbekistan, negara-negara yang dilalui Jalan Sutra.

Mereka mengadakan pertunjukan di Jepang, Cina, Hong Kong, Taiwan dan juga di Eropa dan Amerika Serikat. Di Amerika mereka tampil di Carnegie Hall di kota New York dan di Festival Kehidupan Rakyat pada pertengahan musim panas yang populer di Mall ibukota Amerika, Washington, D.C.

Pertunjukan-pertunjukan mereka yang paling besar berlangsung bulan Mei di jantung Asia Tengah yang dilalui Jalan Sutra. Ansambel itu mentas di Republik Krygyz, Kazakhstan dan Tajikistan. Ceramah-ceramah dan kuliah-kuliah keahlian juga merupakan bagian dari kunjungannya.

Proyek itu telah memberikan bea-siswa kepada para penggubah lagu dari seluruh dunia, memproduksi album populer, mensponsor pertunjukan seni, memberikan stimulasi diadakannya pameran dan menyediakan Web site.

Langkah-langkah berikutnya bagi Proyek Jalan Sutra tidak jelas. Namun impian Yo-Yo Ma menjelma menyadi kenyataan yang sangat menarik. Proyek itu telah menggunakan musik -- yang dikatakannya --sebagai cara yang kreatif " untuk mengenal tetangga-tetangga kita".

Diterjemahkan oleh Purwati Soeprapto

XS
SM
MD
LG