Amerika menyatakan akan mempertahankan sanksi ekonomi baru dan tangguh terhadap Birma dan mempertimbangkan hukuman tambahan jika rekor hak asasi manusia negara itu tidak membaik. Peringatan ini dimuat dalam laporan baru Departemen Luar Negeri Amerika yang mencap rekor hak asasi manusia Birma sebagai "tidak kepalang tanggung." Menurut laporan itu, keadaan di Birma terus memburuk secara signifikan dalam kurun waktu enam bulan dari Maret sampai September tahun ini. Dalam kurun waktu itulah terjadi bentrokan antara pendukung pemerintah dan anggota Liga Nasional Bagi Demokrasi yang berakhir dengan penangkapan atas ketua Liga, Aung San Suu Kyi. Laporan Departemen Luar Negeri Amerika itu menyatakan, tujuan utama kebijakan Amerika di Birma ialah membebaskan Aung San Suu Kyi dan mendorong diadakan dialog menuju reformasi politik yang demokratis.