Tautan-tautan Akses

Seorang Ilmuwan Mengatakan Irak Tidak Mempunyai Program Nuklir Setelah Perang Teluk - 2003-09-17


Seorang pejabat senior dalam kementerian sains yang baru di Irak mengatakan negara itu tidak pernah menghidupkan kembali program nuklirnya setelah tim inspektur PBB merobohkannya pada tahun-tahun 1990-an. Abbas Balasem, seorang pejabat pemerintahan baru yang didukung Amerika di Baghdad mengatakan, para ilmuwan tidak mempunyai cara untuk memulai lagi program itu karena tim inspektur sudah mengambil semua sumber-sumber yang diperlukan. Amerika dan Inggris mengemukakan -- tuduhan bahwa Irak mempunyai berbagai program senjata sebagai alasan utama untuk menyerbu Irak pada bulan Maret. Menteri Pertahanan Amerika Donald Rumsfeld mengatakan pencaharian atas senjata-senjata semacam itu kini diteruskan, meskipun belum ada senjata kimia atau biologi yang ditemukan. Sementara itu, para pemimpin Inggris, Prancis dan Jerman bermaksud mengadakan pertemuan hari Sabtu dalam upaya untuk menempa sikap bersama mengenai Irak.

XS
SM
MD
LG