Menteri Luar Negeri Prancis Dominique de Villepin mengatakan negaranya tidak lagi menentang pencabutan sanksi PBB terhadap Libya. Perkembangan itu menyusul tercapainya kesepakatan awal ganti-rugi antara keluarga 170 orang yang tewas dalam pengeboman atas pesawat penumpang Prancis UTA dengan Libya. Prancis semula mengancam akan mem-veto resolusi pencabutan sanksi karena perselisihan mengenai jumlah ganti rugi. Libya semula membayar 33 juta dollar kepada keluarga korban pesawat UTA yang dibom di atas Niger itu. Paris menuntut tambahan lebih besar bulan lalu, setelah Libya bersedia membayar dua koma tujuh milyar dollar kepada keluarga korban yang tewas dalam pengeboman tahun 1988 di atas Skotlandia atas sebuah pesawat Pan Am yang menewaskan 270 orang.