Pemerintah Cina membela diri terhadap tuduhan Organisasi Kesehatan Sedunia, WHO, bahwa berjangkitnya penyakit Sindroma Pernafasan Akut Berat atau SARS di Beijing jauh lebih buruk dari yang diakui pihak berwenang Cina. Seorang jurubicara Departemen Luar Negeri Cina mengatakan dalam jumpa pers Kamis kemarin bahwa hanya ada 37 kasus SARS di ibukota Cina itu, meskipun WHO mengatakan jumlah sebenarnya mungkin lima kali lipat. Katanya, pemerintah telah bekerja keras untuk memastikan angkanya akurat. Para pejabat WHO telah menyerukan agar Cina memperbaiki laporan mengenai kasus SARS. Hampir separuh kasus SARS terjadi di Cina, dan sebagian besar lainnya di Hongkong. Di seluruh dunia, paling kurang 165 orang telah meninggal dan hampir 3400 tertular.