Seorang utusan Amerika sekali lagi gagal mencapai kesepakatan dengan Turki mengenai rencananya untuk mengirim tentara lebih banyak ke Irak utara yang dikuasai suku Kurdi. Washington dan Uni Eropa menentang langkah semacam itu. Utusan Amerika untuk pembicaraan di Ankara itu, Zalmay Khalilzad mengatakan ini adalah isu yang sulit dan rumit. Turki hari Selasa memberitahu Uni Eropa pasukannya dikerahkan di perbatasan Irak untuk alasan kemanusiaan dan pihaknya tidak berniat melakukan aksi militer. Juga diadakan pembicaraan di markas besar NATO apakah akan mendukung atau tidak rencana Turki mengirim tentara Turki sejauh 20 kilometer ke dalam wilayah Irak jika terjadi krisis pengungsi. Suku Kurdi telah mengeluarkan ancaman untuk menyerang tentara Turki jika mereka melintasi perbatasan.
Sementara, Menteri Luar Negeri Turki Abdullah Gul mengatakan Ankara akan mengirim tentara seejauh 20 kilometer ke daerah yang dikuasai suku-Kurdi di Irak utara tetapi hanya jika krisis pengungsi meledak. Gul memberitahu kantor berita Asssociated Press hari Selasa bahwa hanya Turki sendiri yang akan memutuskan apakah akan melintasi perbatasan atau tidak, tetapi akan mengkoordinasi langkahnya dengan Amerika. Washington memperingatkan Turki supaya jangan melakukan langkah sepihak ke Irak. Tetapi Menteri Gul hendak mencegah militan Kurdi masuk ke Turki jika krisis pengungsi berkobar. Menteri Gul membantah bahwa hubungan dengan Amerika renggang setelah parlemen Turki tidak mengizinkan tentara Amerika menggunakan pangkalan militer Turki.