Negara-negara Asia bersiap-siap untuk menarik seluruh atau sebagian staf diplomatiknya dari ibukota Irak, Bagdad, berjaga-jaga menghadapi kemungkinan tindakan militer dari Amerika. Pakistan, sekutu penting Amerika di kawasan itu, merupakan salah satu negara yang mengurangi anggota staf diplomatiknya di Bagdad. Meskipun Islamabad telah memperingatkan agar Amerika jangan melancarkan perang terhadap Irak untuk melucuti senjata penghancur masalnya, Pakistan bersiap-siap menghadapi kemungkinan konflik. Sekutu Amerika yang lain di Asia, Filipina, mengambil sikap menunggu. Dutabesar Manila untuk Bagdad telah diberi wewenang untuk meng-gunakan kekuasaannya guna menutup kedutaan Filipina jika diperlukan. Presiden Arroyo telah berjanji akan mengambil langkah apapun yang diperlukan untuk melindungi keselamatan satu-setengah juta warga Filipina yang bekerja di Irak dan negara-negara Timur Tengah lain. Malaysia, negara yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, yang menentang tindakan militer terhadap Irak, juga bersikap hati-hati. Menteri Luar Negeri Malaysia telah memerintahkan pengungsian semua diplomat dan ke 200 mahasiswa Malaysia yang belajar di Bagdad. Cina yang menyerukan penyelesaian diplomatik atas krisis Irak itu juga mengurangi anggota staf diplomatiknya di Bagdad. Negara-negara Asia yang memanggil pulang warganya yang tidak diperlukan kehadirannya di Bagdad antara lain: Thailand, India, Jepang dan Korea Selatan.