Tautan-tautan Akses

Bisnis Warga Muslim di Amerika Serikat - 2002-09-05


Banyak warga Muslim di Amerika yang menopang hidupnya dengan melakukan bisnis. Dari bisnis besar, bisnis menengah sampai bisnis kecil-kecilan. Bahkan mereka mempunyai asosiasi, Muslim Business Associaition, disingkat MBA. Wartawan Suara Amerika/VOA Mike O’Sullivan menurunkan laporan mengenai bisnis warga Muslim Amerika ini, berikut laporan selengkapnya dibawakan oleh rekan Abdul Nur Adnan.

Di seberang jalan dari Islamic Center of Southern California, salah satu masjid terkemuka, terdapat deretan toko-toko Korea dan sebuah restoran dan toko daging milik seorang Bangladesh. Toko daging itu menjual, seperti terpampang pada tulisan di toko itu, ‘halal meat’ alias daging halal. Ya, ini daging dari hewan-hewan yang dihalalkan oleh Islam dan disembelih menurut ajaran Islam, kata Nahin Choudhury, seorang Muslim imigran yang menjalankan bisnis ini. Orang Amerika sudah biasa dengan daging yang berasal dari hewanyang disembelih sesuai dengan ajaran agama Yahudi, yang disebut ‘kosher.’ Dan sekarang mulai mengenal istilah baru, ‘halal.’ Choudhury menjelaskan: "Pada dasarnya kami mengikuti cara yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi. Daging halal boleh disejajarkan dengan daging kosher bagi orang Yahudi."

Sudah tentu tidak persis sama, tetapi itulah keterangan pendek yang akan cepat dimengerti oleh orang-orang Amerika. Nahin berusia 20 tahun yang bekerja sambil belajar di Universitas California di Los Angeles, UCLA. Anak muda berusia 20 tahun ini belajar ekonomi di universitas tersebut dan di toko itu bekerja sebagai pemegang buku untuk saudara sepupunya, yang memiliki bisnis bernama “Makkah Meat and Halal Tandoori Restaurant.” Mohammad Hussein memulai bisnis rumah makan itu dua tahun yang lalu dengan saudara-saudaranya, Ahmad dan Zaman. Hussein menjelaskan: ”Saya Muslim dan ketika saya datang ke Amerika ini, sangat sulit bagi saya untuk makan makanan halal, karena itu saya berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk dapat membantu kawan-kawan sesama Muslim untuk mendapatkan makanan halal itu. Dan akhirnya pada tahun 2000, saya mendapatkan tempat ini dan membuka usaha kami ini.”

Mengenai makanan halal ini memang bermacam-macam pendapat di kalangan warga Muslim di Amerika. Ada yang mengatakan semua makanan, selain yang jelas dilarang (seperti daging babi) halal bagi Muslim. Pendapat ini didasarkan ajaran bahwa makanan ahli kitab, termasuk makanan orang-orang Kristen, halal. Tapi ada juga yang berpendapat lain, yang berpendapat seperti pendapat Mohammad Hussein tadi.

Bisnis Hussein dan keluarganya itu ternyata tumbuh dengan biak, enam sampai delapan persen tiap bulan. Kemudian terjadilah peristiwa 11 September itu, yang mengakibatkan bisnis yang dijalankan oleh Nahin Choudhury turun sampai setengahnya. Nahin menjelaskan:

”Sampai kira-kira Oktober, bisnis kami mulai melambat secara dramatis. Ini besar pengaruhnya bagi kami, karena kami ingin melihat bisnis kami ini tumbuh dengan baik.”

Menurunnya bisnis itu kakrena sebab yang bermacam-macam. Salah satu diantaranya karena menurunnya turis yang datang dari negara-negara Muslim. Tetapi mungkin juga karena para pelanggan takut mendekati tempat-tempat yang bersangkutan dengan Timur Tengah. Nahin Choudhury mengatakan, meskipun bisnisnya menurun, ia tidak mempunyai masalah dengan tetangga-tetangganya yang non Muslim. Ia mengatakan: ”Yang terjadi adalah, tidak ada yang bersikap memusuhi terhadap kami. Polisi menjalankan tugas mereka sangat baik, melindungi orang-orang yang beragama Islam. Mereka betul-betul melakukan tugas dengan baik dalam memelihara ketertiban dan mencegah sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.”

Di kawasan Los Angeles barat yang merupakan daerah elit, banyak toko-toko kecil dimiliki oleh imigran Timur Tengah. Beberapa di antara mereka orang Yahudi, lainnya Kristen, dan banyak yang Muslim. Pemilik sebuah toko pangan milik seorang Muslim mengalami penurunan bisnisnya setelah 11 September, karena tidak banyak turis dari negara-negara Muslim yang datang ke Amerika.

Seorang pengusaha Los Angeles Barat lainnya, Bob Mikhak, membuka sebuah restoran Persia dan penyewaan mobil. Ia mengatakan setelah 11 September, bisnisnya juga menurun, karena anjloknya angka turis yang datang ke daerah Los Angeles. Tetapi, katanya sekarang keadaan sudah membaik. Seperti dikatakannya: “Segera setelah serangan itu, bisnis memang mulai menurun. Tetapi keadaan dengan cepat membaik sesudah itu.”

Mikhak mengatakan Los Angeles adalah sebuah kota metropolitan dengan banyak warganya orang-orang pendatang, dan kewiraswastaan imigran merupakan bagian keragaman kota itu. Nahin Choudhury menambahkan bahwa banyak para pelanggan di toko daging halal saudara sepupunya adalah orang-orang Amerika putih yang datang ingin mencicipi makanan tandoori. Bahkan gubernur California Gray Davis baru-baru ini mampir di tokonya, setelah ia menandatangani sebuah UU negara bagian yang menjamin daging yang diiklankan sebagai daging halal betul-betul berasal dari hewan yang disembelih menurut ajaran Islam. ***

XS
SM
MD
LG