Pemimpin oposisi Birma, Aung San Suu Kyi mengatakan, partainya akan terus membangun demokrasi di negara yang dikuasai militer itu. Berbicara dalam kunjungan politik ke provinsi Mon hari ini, pemimpin Liga Nasional bagi Demokrasi itu mengatakan, hanya rakyat Birma yang berhak menentukan nasib negara mereka. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu mengatakan kepada para pendukungnya, Liga Nasional bagi Demokrasi akan terus mengusahakan sistem politik yang terbuka. Ribuan orang Birma keluar ke jalan untuk menyambut Aung San Suukyi, dalam perjalanannya keluar dari ibukota, yang kedua sejak dibebaskan dari tahanan rumah.
Sebelumnya, Partai Aung San Suu Kyi meminta kepada pemerintah militer agar membantu pengakhiran segera kemacetan politik di negara itu. Partai tadi, liga demokrasi nasional, mengeluarkan pernyataan di Rangoon hari Jumat (7/19), mendesak pembicaraan resmi dengan pemerintah. Mereka telah mengadakan apa yang disebut pembicaraan berkala secara rahasia untuk meningkatkan rasa saling percaya selama hampir dua tahun ini. Tetapi, belum ada laporan mengenai kemajuan dalam pembicaraan itu. Para tokoh partai mengeluarkan pernyataan tadi pada hari martir, hari menghormati mendiang ayah Aung San Suu Kyi, yang dibunuh 55 tahun yang lalu.