Pemerintahan Bush tetap pada tuntutannya agar Palestina memilih pemimpin baru sebelum dukungan dapat diberikan bagi satu negara Palestina sementara. Ini, setelah para pejabat tinggi Palestina mengatakan, pemimpin mereka, Yasser Arafat, merencanakan untuk berusaha agar dipilih kembali dalam pemilihan yang akan ditetapkan pada bulan Januari. Jurubicara Departemen Luar Negeri mengatakan, kalau rakyat Palestina memilih kembali Arafat, maka akan merintangi harapan mereka mendirikan negara dan bantuan dari luar. Berbicara kepada laporan pada KTT G-8 di Kanada, Presiden Bush hari Rabu mengemukakan pandangan yang sama, dengan mengatakan, perlu diadakan perubahan kalau ingin dicapai perdamaian. Namun, banyak sekutu Amerika secara publik menjauhkan diri dari seruan presiden Bush, agar dipilih pemimpin baru Palestina.