Pengadilan tinggi Zimbabwe telah memerintahkan supaya pemungutan suara dalam pemilihan presiden diperpanjang untuk hari ketiga. Kata jurubicara kelompok oposisi, perpanjangan itu diadakan karena tampak jelas bahwa ribuan pemilih tidak akan bisa memberikan suara pada waktu TPS-TPS ditutup hari minggu. Kantor berita perancis melaporkan bahwa menteri kehakiman Zimbabwe akan naik banding atas keputusan itu ke mahkamah agung. Ribuan para pemilih yang tinggal di kawasan perkotaan hari sabtu antri berjam-jam, karena lambatnya proses pemberian suara itu. Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan, lambatnya proses pemberian suara itu disengaja oleh pemerintah supaya presiden Robert Mugabe bisa terpilih lagi. Pemerintah mengurangi jumlah TPS di kawasan perkotaan dimana kelompok oposisi diperkirakan kuat, dan TPS di pedesaan justru ditambah, dimana terdapat banyak pendukung Mugabe. Tokoh oposisi Morgan tsvangirai adalah penantang kuat presiden Mugabe yang telah berkuasa 22 tahun.