Korea Utara telah menolak mentah-mentah tawaran Presiden Bush untuk satu dialog baru, seraya menyebut pemimpin Amerika itu sebagai "seorang anak yang secara politis ketinggalan." MenLu negara komunis Kor-Ut itu mengeluarkan pernyataan hari ini, dengan menuduh Washington ingin mengubah sistem politik Pyongyang dengan kekuatan senjata dan dolar. Pernyataan yang dikeluarkan hari ini oleh MenLu Korea Utara itu, merupakan penolakan dari tawaran Presiden Bush yang diajukan dalam kunjungannya ke Seoul baru-baru ini. Kunjungan tersebut ditujukan untuk membuka kembali perundingan mengenai program-program senjata dan isu-isu lainnya. Itu merupakan reaksi pertama atas kunjungan Bush ke KorSel pekan ini, dalam waktu mana ia berulang kali menawarkan dibukanya dialog dengan Korea Utara untuk menanggulangi kekhawatiran mengenai program senjata Pyongyang. Kamis kemarin, Bush meminta Presiden Cina Jiang Zemin menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara untuk membantu menghidupkan kembali perundingan. Dia juga mengutarakan bahwa AS tidak bermaksud menyerang KorUt.
Sementara itu, Presiden Bush telah meninggalkan Cina kembali ke AS, merampungkan lawatan sepekan ke Asia yang mencakup negara-negara Korea Selatan dan Jepang. Bush dan isterinya mengunjungi Tembok Besar Cina hari ini dan meninggalkan pesan perdamaian bagi bangsa Cina dan Amerika. Pagi tadi, Presiden berbicara di depan para mahasiswa Universitas Tsinghua di Beijing dalam ruang tanya-jawab yang membahas beragam masalah. Presiden Bush mengatakan ia menanti saat manakala Cina akan menjadi negara yang sepenuhnya demokratis. Dia juga menyampaikan kepada para mahasiswa untuk tidak merasa takut dengan kebebasan dan toleransi, bahkan semestinya menyambut baik hal-hal tersebut. Hari ini Bush juga bertemu dengan Wapres Hu Jintao dan PM Cina Zhu Rongji, yang membahas masalah hubungan ekonomi dan hal-hal lainnya.