Tautan-tautan Akses

Parlemen Rusia Akan Rayu Israel Agar Ijinkan Arafat ke Bethlehem - 2002-01-06


Sejumlah anggota parlemen Russia akan berusaha meyakinkan Israel supaya memperbolehkan pemimpin Palestina Yasser Arafat pergi ke Bethlehem guna menghadiri upacara Natal Kristen orthodox hari Minggu ini. Ke-14 anggota parlemen Russia itu diperkirakan akan tiba di markas besar Arafat di kota Ramalah hari Minggu pagi, dan berharap bisa pergi bersamanya ke Bethlehem. Tapi hari Sabtu ini pemerintah Israel mengatakan, tidak akan mengizinkan Arafat menghadiri upacara Natal itu. kata seorang jurubicara pemerintah, larangan atas pemimpin Palestina itu akan terus diberlakukan sampai Arafat menangkap orang-orang yang membunuh menteri pariwisata Israel, Rehavam Zevi. Sebuah kelompok Palestina mengaku bertanggung-jawab atas pembunuhan itu, yang katanya dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang pemimpinnya oleh tentara Israel. Arafat juga tidak diperkenankan pergi ke Bethlehem untuk menghadiri misa tengah malam Natal tanggal 24 Desember lalu. Arafat dikenai tahanan kota di Ramalah, sejak tentara Israel menghancurkan dua buah helikopter yang sering dipakainya untuk berkunjung ke berbagai kawasan Palestina.

Sebelumnya, pemimpin Palestina Yasser Arafat mengatakan, ia tidak tahu menahu tentang kapal penuh senjata yang menurut Israel sedang dalam pelayaran dari Iran ke Palestina ketika disita. Dalam pembicaraan dengan utusan Amerika Anthony Zinni hair Jumat, Arafat menyerukan penyelidikan tuntas. Jenderal Zinni mengatakan, Amerika mengutuk usaha kaum militan meningkatkan konflik Timur Tengah. Ia mendesak agar Arafat mencari keterangan mengenai senjata itu. Pasukan komando yang diterbangkan dengan helikopter Angkatan Udara menyita kapal barang itu di Laut Merah Kamis malam. Tentara Israel mengatakan, kapal itu berisi 50 ton senjata, termasuk roket, mortir, misil anti tank dan ranjau, yang sebagian besar disuplai oleh Iran. Tidak ada tembakan yang dilepaskan dalam penyitaan itu. Kepala Staf Tentara Israel Jenderal Shaul Mofaz mengatakan, kapal itu adalah milih Otorita Palestina dan kapten serta sebagian awak kapal itu adalah anggota polisi laut Palestina. Iran membantah keterlibatan dengan kapal itu. Departemen Luar Negeri Iran mengatakan, Iran tidak mensuplai senjata kepada Palestina.

XS
SM
MD
LG