Negara-negara Arab terus menyatakan dukungan kepada AS dan kampanyenya untuk memerangi terorisme. Kantor Berita Prancis mengutip pemimpin Libya Moammar Kadhafi yang mengatakan di televisi pemerintah bahwa AS "mempunyai hak untuk membalas" bagi serangan hari Selasa. Di Kuwait, Menteri Pertahanan, Sheikh Jaber Mubarak Al Sabah, mengunjungi tentara Amerika yang bertugas di negara Teluk itu dan mengatakan kepada mereka bahwa Kuwait tidak melupakan mereka yang berdiri di samping negaranya dalam Perang Teluk. Sheikh Jaber mengatakan rakyat Kuwait jijik melihat serangan itu dan siap bekerjasama dengan Washington untuk memerangi terorisme.
Negara Teluk lainnya, Bahrain, yang menjadi tuan rumah armada kelima Angkatan Laut Amerika, mengecam serangan itu dan menjanjikan dukungan penuh bagi usaha internasional untuk memerangi terorisme. Kantor Berita resmi Teluk melaporkan bahwa PM Bahrain Sheikh Khalifa bin Sulman al Khalifa menyebut serangan itu pelanggaran ajaran - ajaran Islam. Ia menjanjikan dukungan dan kerjasama terus-menerus. Dukungan juga datang dari Yaman, dimana 17 pelaut Amerika tewas dalam serangan teroris tahun lalu dalam kapal perusak Amerika, USS Cole. Mentri LN Yaman Abubakr al-Qirbi dikutip oleh kantor berita Reuters mengatakan Yaman akan mendukung kampanye internasional melawan terorisme. Tetapi, pejabat Yaman itu mengatakan dukungan seperti itu hanya akan diberikan dibawah sponsor PBB. Persatuan Emirat Arab mengumumkan dukungannya terhadap usaha internasional untuk membasmi terorisme. Presiden Emirat itu, Sheikh Zaid bin Sultan al-Nahayan, dikutip oleh kantor berita resmi negara itu menyerukan tindakan keras dan segera terhadap terorisme - dan mereka yang mendukung terorisme.