Pemerintah Rusia terus menentang usaha Amerika untuk mengubah atau membatalkan perjanjian anti-misil balistik tahun 1972. Hal itu dikatakan oleh jurubicara kementerian Luar Negeri Rusia Alexander Yakovenko. Katanya, penasihat keamanan nasional gedung putih Condoleeza Rice tidak berhasil meyakinkan russia untuk mengadakan kompromi soal perjanjian itu. Kata Yakovenko, Rusia menganggap perjanjian anti misil-balistik itu sangat penting bagi ke stabilan dunia. Dia membantah laporan-laporan pers bahwa Rusia telah mengisyaratkan akan memberikan beberapa konsesi kepada Amerika. Kata wakil kepala dewan keamanan Russia, Oleg Chernov hari Jumat, tiap perundingan yang membahas perjanjian anti misil-balistik harus mengikut sertakan negara-negara lain, termasuk Korea Utara dan Iran. Kata Chernov perjanjian itu tidak saja menyangkut Rusia dan Amerika, tapi seluruh dunia.