Thailand mengkonfirmasi pihaknya sudah menanda-tangani kesepakatan dengan Amerika untuk membeli delapan rudal udara-ke-udara paling mutakhir yang bisa dipasang pada jet-tempur F-16 yang dibelinya dari Washington tahun lalu.
Di Bangkok, Marsekal Muda Angkatan Udara Thailand Prapas Jiamchawee mengatakan kesekapatan itu mengharuskan ke-delapan rudal jarang-menengah itu tetap berada di Amerika karena alasan sekuriti, hingga pemerintah Thailand menghadapi keadaan darurat.
Suratkabar NATION terbitan Bangkok mengatakan pemerintahan Clinton tadinya menentang penjualan demikian, karena khawatir hal itu bisa memulai perlombaan senjata regional.
Pembelian rudal oleh Thailand itu diberitakan setelah terjadinya ketegangan antara Thailand dan Birma, negara tetangga. Awal tahun ini, kedua negara teribat dalam bentrokan singkat di perbatasan lantaran hak penggunaan air dari sungai yang memisahkan mereka.
Majalah persenjataan yang berbobot terbitan Inggris Jane's Defense Weekly melaporkan bahwa Birma baru-baru ini menanda-tangani kontrak dengan Rusia untuk membeli 10 pesawat jet tempur MIG-29.