Tautan-tautan Akses

Lagi, Gus Dur Ancam Berlakukan Keadaan Darurat - 2001-07-09


Presiden Abdurrahman Wahid telah mengulangi lagi ancamannya untuk memberlakukan keadaan darurat dan menyerukan diadakan pemilihan baru kecuali kalau parlemen membatalkan usaha untuk meng-impicnya. Presiden telah menetapkan 20 Juli sebagai batas waktu bagi parlemen untuk mencapai kompromi sesudah para lawan politiknya membuat presiden malu dengan menolak tidak mau menghadiri pembicaraan rekonsilsiasi yang dia serukan untuk Senin ini. Pertemuan tadi dibatalkan sesudah hanya satu pendukung yang hadir. Wapres Megawati Sukarnoputri juga tidak hadir. Jurubicara Megawati mengatakan bahwa undangan untuk wapres baru sampai tengah malam dan dia tidak mempunyai cukup waktu untuk mengatur kembali rencananya sendiri. Semula pertemuan itu didjadwalkan untuk hari Sabtu, tetapi Presiden menjadwalkan kembali ke Senin karena wapres berada di Singapura untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin.

Presiden Wahid sering mengancam akan memberlakukan keadaan darurat dan membubarkan parlemen, tertapi meragukan apakah dia mendapat cukup dukungan dari kalangan militer dan polisi untuk melaksanakannya. Sementara, para pejabat militer telah memperingatkan bahwa mereka tidak akan mendukung langkah serupa itu. MPR akan mengadakan SI tanggal 1 Agustus untuk memaksa presiden mempertanggung-jawabkan tuduhan atas dua skandal korupsi jutaan dolar dan atas berbagai masalah selama 20 bulan pemerintahannya.

XS
SM
MD
LG