Arab Saudi lagi-lagi mengklaim diri pemilik penuh jalur pipa yang melintasi Arab Saudi dari Irak. Menteri pertahanan Arab Saudi, Pangeran Sultan bin Abdel-Aziz menerangkan kepada wartawan, Irak tidak punya hak memprotes klaim negaranya terhadap pipa itu sebab pipa itu dan tanahnya adalah milik Arab Saudi. Tetapi media Pemerintah Irak mengutip seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan klaim Arab Saudi terhadap pipa itu dibuat-buat dan bohong. Pejabat itu menambahkan, pipa bernilai 2 miliar dolar itu dibangun dengan uang Irak sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani kedua negara lebih dari 10 tahun lalu. Pipa itu ditutup menyusul invasi Irak ke Kuwait tahun 1990. Arab Saudi menyita pipa itu tanggal 11 Juni karena ada ancaman dari Irak dan Irak melanggar perbatasan Arab Saudi. Pangeran Sultan mengatakan, media Barat membesar-besarkan laporan tentang pelanggaran perbatasan itu.