India mulai membuat dalam jumlah terbatas rudal balistik jarak sedang yang dapat dipersenjatai hulu ledak nuklir. Menteri Pertahanan Jaswant Singh, seperti diberitakan kantor berita India, mengatakan bahwa rudal darat-ke-darat yang diberi nama AGNI-II dan mempunyai jarak jangkau duaribu kilometer itu, sudah dapat dimasukkan dalam inventaris persenjataan India dalam waktu duabelas bulan. Rudal itu dapat menggempur sasaran sasaran di Pakistan, yang sejak tahun 1947 telah tiga kali berperang melawan India. Pakistanj juga telah menguji-coba rudal jarak jauh yang dapat dipersenjatai hulu ledak nuklir, dan diberi nama Ghauri.
Sementara itu, beberapa pejabat tinggi departemen pertahanan Amerika mengatakan usaha perbaikan hubungan dengan India bukan langkah strategis yang ditujukan terhadap Cina, Pakistan atau negara lain. Mereka menjelaskan bahwa berkembangnya hubungan dengan India dapat dibenarkan karena kedua negara mempunyai kepentingan sama dibidang ekonomi dan keamanan, dan karena arti penting India sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Langkah terbaru dalam usaha perluasan kerjasama militer ditandai oleh rencana kunjungan Ketua Gabungan Kepala Staf A.B. Amerika Jendral Henry Sheldon ke New Delhi pekan ini. Tetapi Jendral Sheldon terpaksa menunda kunnjungan itu karena harus menghadiri sebuah pertemuan tingkat tinggi untuk membicarakan kebijakan pertahanan Amerika di masa depan. Kunjungannnya ke India kemungkinan akan dilakukan pada bulan Juli.
Dalam wawancara dengan Financial Times, Wakil MenLu AS Richard Armitage menyatakan kekhawatiran mengenai pengawasan Pakistan akan program nuklirnya. Armitage dikutip mengatakan bahwa AS prihatin dengan proliferasi nuklir di Pakistan. Dia tidak menguraikan maksud kekhawatirannya lebih jauh.