Para pemimpin oposisi di Iran menyerukan kepada para ulama tertinggi agar membantu mengakhiri penumpasan yang terjadi setelah protes massal terhadap hasil pemilu presiden Iran 12 Juni lalu.
Para calon presiden yang
kalah, Mir Hossein Mousavi dan Mehdi Karraoubi, bersama mantan Presiden Iran
Mohammad Khatami, mengirim sepucuk surat kepada para ulama di kota suci Qom,
Sabtu, yang membandingkan tindakan penumpasan itu dengan cara-cara kekerasan
yang digunakan oleh mantan Shah – sebelum revolusi Islam tahun 1979.
Pernyataan yang dipasang oleh Karroubi dalam situs internetnya lebih lanjut lagi, menuduh petugas keamanan menggunakan taktik yang lebih kejam daripada cara-cara yang dikatakannya digunakan oleh Israel terhadap warga Palestina.
Kelompok-kelompok HAM
mengatakan, ratusan orang ditahan dalam tindakan penumpasan purna pemilu presiden.
Sedikitnya 20 orang diberitakan tewas dalam protes itu.
Satu situs internet reformis Sabtu mengatakan, satu dari para demonstran yang dalam tahanan telah meninggal.
Dia diberitakan adalah putra penasehat calon presiden yang kalah, Mohsen Rezaie.