Perusahaan-perusahaan di Meksiko telah mulai buka kembali setelah penutupan 5 hari yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus influenza H1N1 yang telah menewaskan 42 orang di negara itu dan menginfeksi lebih dari 1000 lainnya.
Kegiatan hampir terhenti Jumat lalu ketika pemerintah memerintahkan perusahaan yang kurang penting tutup sebagai tindakan berjaga-jaga terhadap virus itu, yang mempunyai DNA yang mirip dengan DNA virus burung, babi, dan manusia. Tetapi, para pejabat Meksiko mengatakan flu tersebut tampaknya sedang menyebar dengan lebih lamban.
Meksiko telah menjadi pusat wabah itu, dan Menteri Keuangan Agustin Carstens mengatakan wabah itu telah merugikan ekonomi Meksiko paling sedikit 2,2 milyar dolar.
Angka terbaru jumlah yang meninggal di Meksiko 42, dan jumlah yang meninggal di seluruh dunia akibat virus itu 44 orang. Kedua orang yang meninggal di luar Meksiko terjadi di negara bagian Texas, Amerika Serikat, yang berbatasan dengan Meksiko.