Pihak berwenang Amerika mengatakan virus flu babi H1N1 tidak seganas pandemi flu tahun 1918 yang menewaskan puluhan juta orang di seluruh dunia.
Kepala divisi flu di Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Amerika, Nancy Cox, hari Jumat mengatakan para ilmuwan tidak melihat adanya gen pada virus flu babi sama dengan yang ditemukan pada virus flu tahun 1918.
Hari Jumat, Presiden Amerika Barack Obama mengatakan ia merasa optimis bahwa pemerintahannya akan mampu menangani wabah ini secara efektif, namun juga masih ada pekerjaan yang mesti diselesaikan.
Jumlah orang yang terjangkit virus flu babi H1N1 terus meningkat di seluruh dunia, dengan hampir seluruh wilayah di Meksiko yang menjadi pusat perebakan virus itu berhenti melakukan kegiatan dalam upaya mengurangi penyebaran penyakit itu.
Pihak berwenang Meksiko melaporkan tambahan beberapa ratus kasus, sementara Amerika mengukuhkan jumlah kasus telah meningkat menjadi 141. Perancis, Denmark dan Hong Kong mengukuhkan kasus pertamanya hari Jumat, menyusul sembilan negara dengan sejumlah kecil kasus.
Pihak berwenang di Mexico mengatakan virus H1N1 tampaknya mudah diobati dengan obat anti-virus bila pengobatan itu dilakukan dengan cepat.