Pemerintah Srilangka mengatakan pihaknya sedang
mempertimbangkan untuk menghentikan sebentar perangnya melawan pemberontak
Harimau Tamil, untuk memungkinkan warga sipil yang terperangkap dalam wilayah
perang mengungsi.
Tetapi pemerintah Srilangka menolak seruan penghentian jangka panjang
pertempuran itu, dengan mengatakan itu akan menguntungkan pemberontak, yang
saat ini sedang terpojok di wilayah seluas 25 kilometer persegi di Srilangka
timurlaut.
Menteri Luar Negeri Srilangka Palitha Kohona mengatakan hari Selasa pemerintah
sedang mempersiapkan strategi untuk memungkinkan puluhan ribu warga sipil meninggalkan
wilayah konflik. Dia mengatakan pasukan keamanan akan menjamin keamanan
pengungsian tersebut.
Sebelum itu dalam tahun ini, pemerintah menyatakan "wilayah aman" bagi warga sipil yang meninggalkan wilayah perang. Pemberontak Harimau Tamil dituduh menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, dan bahkan memaksa mereka untuk bertempur.
Pemberontak membantah tuduhan tersebut dan menuduh militer Srilangka melakukan kejahatan terhadap warga sipil.