Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengumumkan bahwa Perancis
akan bergabung lagi dengan komando militer NATO setelah lebih dari 40 tahun,
namun dengan syarat militer Perancis harus tetap independen.
Pengumunan Sarkozy dikeluarkan hari Selasa dalam sebuah pidato tentang perombakan besar dalam susunan angkatan bersenjata Perancis dalam menghadapi ancaman teroris.
Dengan menyebut Perancis sebagai sekutu NATO yang
independen, ia mengatakan Perancis akan kembali menjadi bagian dari komando
militer NATO. Namun katanya Perancis akan bebas memutuskan apakah akan ikut
dalam suatu operasi militer dan akan tetap menguasai kontrol senjata nuklirnya
secara penuh.
Sarkozy juga mengumumkan perombakan besar militer Perancis termasuk angkatan bersenjata yang lebih kecil dan badan intelejen yang lebih kuat yang akan memanfaatkan satelit dan teknologi baru.
Amerika megatakan menyambut baik pengumuman Perancis untuk
bergabung kembali dengann militer NATO.
Bekas Presiden Perancis Charles de Gaulle menarik Perancis keluar dari pakta
militer itu pada tahun 1966 untuk memprotes apa yang ia sebut dominasi Amerika
dalam NATO.