Tautan-tautan Akses

PM Serbia: Masa Depan Semenanjung Balkan Tergantung pada Amerika


Perdana menteri Serbia Vojislav Kostunica mengatakan masa depan semenanjung Balkan tergantung pada Amerika. Dalam keterangan kepada kantor berita negaranya BETA ia mengatakan Amerika harus memutuskan apakah mematuhi Resolusi PBB tahun 1999 mengukuhkan kedaulatan Serbia atas Kosovo, atau melanggar resolusi itu dengan mengakui kemerdekaan Kosovo.

Kostunica mengatakan keputusan Amerika menghormati resolusi itu dapat menjurus dicapai kompromi dalam soal masa depan Kosovo. Tetapi keputusan menolaknya akan menjurus ke instabilitas yang berkepanjangan, penggunaan kekerasan dan tidak adanya hukum.

Para wakil Serbia dan etnis Albania yang mayoritas di Kosovo hari Rabu menyelesaikan pembicaraan tiga hari yang ditengahi internasional tanpa kesepakatan mengenai status propinsi Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia.

Serbia telah menawarkan otonomi luas disertai banyak unsur kenegaraan tetapi tetap berkeras bahwa Kosovo mesti tetap di bawah kedaulatan Serbia. Etnis Albania di Kosovo tidak dapat menerima apapun kecuali kemerdekaan penuh.

Sementara itu, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan negaranya mendukung kemerdekaan propinsi Kosovo yang memisahkan diri dari Serbia, dan berharap kemerdekaan itu terwujud dalam waktu yang tepat. Keterangan ini diucapkannya dalam jumpa pers bersama perdana menteri Italia, Romano Prodi di Nice hari Jum’at.

Presiden Sarkozy meminta para pemimpin Kosovo tidak tergesa-gesa mendeklarasikan kemerdekaan Kosovo. Ia berharap deklarasi itu dapat dilakukan pada saat yang tepat tatkala tidak seorangpun merasa terhina.

Para penengah dari Uni Eropa, Rusia dan Amerika diharapkan menyampaikan laporan terakhir mengenai status Kosovo kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tanggal 10 Desember. Presiden Sarkozy mengatakan ia tidak menganggap tanggal 10 Desember sebagai batas waktu yang sudah pasti untuk memaklumkan kemerdekaan.

XS
SM
MD
LG