Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyeh menyerukan kuartet internasional untuk mengakhiri sanksinya terhadap Penguasa Palestina. Dalam pidatonya pada hari Senin, Haniyeh mendesak Kuartet agar memulihkan bantuan setelah faksi-faksi yang berselisih di Palestina sepakat membentuk pemerintah persatuan.
Kuartet yang terdiri dari Amerika, PBB, Uni Eropa dan Rusia, menghentikan bantuan setelah kelompok militan Hamas memenangkan kekuasaan di Palestina tahun lalu. Hamas menolak tuntutan internasional agar mengakui Israel, mengecam tindak kekerasan, serta menghormati kesepakatan sebelum nya dengan negara Yahudi itu.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari gerakan Fatah, telah menyerukan agar pemerintah yang baru menghormati persetujuan sebelumnya dengan negara Yahudi itu. Para menteri luar negeri Uni Eropa mengatakan pada hari Senin, Uni Eropa siap untuk bekerja dengan pemerintah Palestina yang mencerminkan prinsip-prinsip yang di tuntut oleh Kuartet.